Itama Ranoraya Kantongi Kontrak 50 Juta Jarum Suntik dari Menkes

ANTARA FOTO/REUTERS/Pavel Mikheyev/rwa/cf
Pavel Mikheyev Seorang tenaga medis memperlihatkan jarum suntik dan botol kecil vaksin penyakit virus korona (COVID-19) QazCovid-in di pusat vaksinasi yang berlokasi di sebuah pusat perbelanjaan dan hiburan di Almaty, Kazakhstan, Selasa (27/4/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
31/8/2021, 21.21 WIB

Emiten peralatan kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) memperoleh kontrak pembelian 50 juta jarum suntik Auto Disable Syringe (ADS) untuk program vaksinasi pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Penandatanganan kontrak perjanjian jual dan beli dilakukan pada 19 Agustus 2021, termasuk proses pendistribusian.

Produk jarum suntik ADS yang dibeli berukuran khusus 0,3 ml berbeda dengan produk jarum suntik ADS yang digunakan untuk vaksin lainnya seperti Astra Zeneca, Sinovac maupun Moderna yang menggunakan ADS berukuran 0,5 ml. Jarum suntik berukuran 0,3 ml tersebut akan diperuntukkan khusus untuk vaksin Pfizer/BioNTech.

Dalam pasar jarum suntik global, ukuran 0,3 ml merupakan produk yang belum banyak tersedia di pasar. PT Oneject Indonesia, perusahaan afiliasi Itama Ranoraya menjadi produsen yang mampu memproduksi lebih dahulu ADS untuk ukuran 0,3 ml yang akan digunakan untuk vaksin Covid-19 milik Pfizer/BioNTech.

"Hal ini menunjukan teknologi produksi yang dimiliki sudah sangat mumpuni untuk bisa memenuhi permintaan global untuk kebutuhan smart syringe dengan standarisasi WHO," kata Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif dalam siaran pers, Selasa (31/8).

Heru mengungkapkan sejak tahun lalu, penjualan jarum suntik ADS mengalami peningkatan dengan adanya pandemi Covid-19. Sebelumnya, pertumbuhan penjualan ADS hanya diharapkan dari peralihan penggunaan jarum suntik konvensional (non-ADS).

Produk alat suntik ADS Itama Ranoraya sudah berstandar WHO dengan tingkat komponen dalam negeri mencapai 60%. Produk alat suntik ADS saat ini menjadi produk wajib standar WHO untuk program vaksinasi dan imunisasi, tidak hanya untuk vaksin Covid-19.

Heru mengatakan, tahun ini kontribusi pembelian produk ADS masih didominasi dari pemerintah. Sementara, untuk segmen non-pemerintah, perseroan berharap dari peralihan penggunaan jarum suntik non-ADS. Potensi peralihan dinilai cukup besar, melihat penggunaan jarum suntik ADS di medis baru mencapai 20%.

Pada semester-I 2021 kapasitas produksi Oneject dapat mencapai 600 juta piece jarum suntik per tahun. Ditargetkan, pada akhir semester-II 2021 produksi dapat mencapai 1,2 miliar per tahun. Target tersebut jauh lebih cepat dibandingkan rencana semula yang dicapai pada 2024.

“Ketersedian jarum suntik dalam program pengadaan vaksin menjadi sesuatu yang sangat penting, untuk itu kami akan siap untuk terus mendukung program tersebut melalui percepatan produksi," kata Heru.

Reporter: Ihya Ulum Aldin