PMN Cair, Hutama Karya Targetkan Tol Trans-Sumatra 611 Km Rampung 2021

ANTARA FOTO/Rony Muharrman/wsj.
Kendaraan rombongan Forkopimda Riau melintas di Jalan tol Pekanbaru-Dumai saat meninjau langsung pembangunan dan kesiapan tol Pekanbaru-Dumai di Pekanbaru, Riau, Sabtu (4/7/2020).
Penulis: Lavinda
8/9/2021, 14.25 WIB

PT Hutama Karya (Persero) baru menerima pencairan penyertaan modal negara (PMN) tahap I 2021 senilai Rp 6,2 triliun pada Senin (30/8) lalu. Dana akan digunakan untuk memenuhi porsi ekuitas dalam mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), sebagai bagian dari penugasan pemerintah.

Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo menyampaikan, hingga saat ini, seluruh PMN yang diterima perusahaan telah menghasilkan JTTS yang terbangun dan beroperasi sepanjang 531 Kilometer (Km). Hal itu antara lain, Tol Bakauheni - Terbanggi Besar (141 Km), Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang - Indralaya (22 Km), Tol Medan Binjai (17 Km), Tol Pekanbaru - Dumai (132 Km), Tol Sigli - Banda Aceh seksi 3 Jantho - Indrapuri (16 Km) dan seksi 4 Indrapuri - Blang Bintang (14 Km).

“Menjelang akhir tahun ini, kami berharap akan bertambah sepanjang ±80 Km, sehingga rencana total terbangun Jalan Tol Trans Sumatera pada 2021 yakni sepanjang ±611 Km,” ujar Tjahjo.

Secara rinci, PMN tahap I 2021 akan digunakan untuk mempercepat pembangunan di tiga ruas JTTS. Ketiga ruas itu antara lain, tol ruas Sigli - Banda Aceh sebesar Rp 3,09 triliun, ruas Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu sebesar Rp 2,70 triliun dan ruas Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat sebesar Rp 414 miliar.

"Saat ini perusahaan juga sedang mengusulkan penambahan PMN 2021 Tahap II dan III sebesar Rp 19 triliun yang akan digunakan untuk mengoptimalkan pembangunan di delapan ruas JTTS," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/9).

Kedelapan ruas yang dimaksud antara lain, ruas Medan - Binjai, ruas Pekanbaru - Dumai, ruas Binjai - Langsa seksi Binjai - Pangkalan Brandan, ruas Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat, ruas Sp. Indralaya - Muara Enim, ruas Kisaran - Indrapura, ruas Sigli - Banda Aceh dan ruas Pekanbaru - Pangkalan.

Selain itu, perusahaan juga mengajukan usulan PMN 2022 sebesar Rp 31,35 triliun dalam bentuk tunai. Dana akan dialokasikan untuk menyelesaikan beberapa ruas JTTS yang ditargetkan rampung keseluruhan pada 2023.

Secara rinci, PMN 2022 akan digunakan untuk ruas Pekanbaru - Dumai senilai Rp 293 miliar, Binjai - Langsa Rp 3,58 triliun, Sp. Indralaya - Muara Enim Rp 7,18 triliun, Kisaran - Indrapura Rp 2,42 triliun, Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat senilai Rp 5,05 triliun, Bengkulu - Taba Penanjung Rp 1,23 triliun, Sigli - Banda Aceh Rp 6,37 triliun dan Pekanbaru - Pangkalan Rp 5,20 triliun.

Menurut dia, perusahaan membutuhkan dukungan finansial melalui PMN berkelanjutan untuk menjaga arus kas perusahaan tetap sehat. Selain modal dari pemerintah, perusahaan telah berupaya memperoleh alternatif pendanaan, mulai dari pendanaan perbankan nasional hingga penerbitan obligasi.

"Hutama Karya akan memastikan penggunaan dana dilakukan secara hati-hati," katanya.

Dia mengatakan perusahan berharap pembangunan JTTS mampu memberi manfaat bagi pemerintah, perusahaan dan masyarakat. Hadirnya Jalan Tol Trans Sumatera diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konektivitas dan memfasilitasi pengolahan potensi sumber daya, sehingga Sumatra dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia.