PT Indosat Tbk akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2021 dengan nilai total mencapai Rp 4,9 triliun. Nilai dividen ditetapkan Rp 920,14 per saham yang akan diberikan kepada pemegang 5,4 miliar saham perusahaan.
Sekretaris Perusahaan Indosat Billy Nikolas Simanjuntak mengatakan, dividen interim akan diberikan pada 16 Desember 2021. Hal ini sesuai dengan Keputusan Tertulis Direksi No.474/AT0-ATA/FIN/21 dan Keputusan Tertulis Dewan Komisaris No. 17-2021 pada 24 November 2021.
"Pemberitahuan ini merupakan pemberitahuan resmi dari perseroan dan perseroan tidak mengeluarkan surat pemberitahuan secara khusus kepada pemegang saham" tulis Billy dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/11).
Terkait jadwal, Cum Dividen untuk perdagangan di pasar reguler dan pasar negosiasi ditetapkan pada 6 Desember 2021, sedangkan Ex Dividennya adalah 7 November. Sementara itu, Cum Dividen di pasar tunai berlangsung pada 8 Desember, dan Ex Dividen pada 9 Desember.
Seperti diketahui, Cum Dividen merupakan tanggal pembelian saham terakhir agar berhak mendapatkan dividen. Adapun, Ex Dividen adalah hari pertama pemegang saham tidak berhak lagi mendapatkan dividen.
Berdasarkan data RTI Infokom, pergerakan saham emiten berkode ISAT memiliki tren pertumbuhan positif secara year-to-date (Ytd). Harga sahamnya tercatat tumbuh 44,05% menjadi Rp 7.275.
Dana asing bersih yang masuk ke saham emiten operator telekomunikasi ini mencapai Rp 129 miliar, dengan rincian Rp 123 miliar melalui pasar regular dan Rp 6 miliar melalui pasar negosiasi dan tunai.
Berdasarkan laporan keuangan ISAT, pendapatan selama 9 bulan pertama naik 11,96% menjadi US$ 23,05 miliar dibandingkan realisasi Januari-September 2020 senilai US$ 20,59 miliar. Pertumbuhan ini didukung naiknya pendapatan selular sebesar 10,32% menjadi US$ 18,7 miliar.
Secara rinci, pendapatan melalui bisnis data ISAT naik 17,82% dari US$ 14,3 miliar pada 9 bulan pertama 2020 menjadi US$ 16,9 miliar. Di sisi lain, beban penghasilan ISAT susut 20,48% menjadi US$ 149 miliar.
Penyusutan beban penghasilan salah satunya didorong oleh kegiatan jual dan sewa balik menara. Selama 9 bulan pertama 2021, ISAT melakukan penjualan kepada Epid sebanyak 4.247 menara telekomunikasi pada 30 Maret 2021.
Adapun, sebanyak 4.085 menara telekomunikasi akan disewa oleh Epid hingga 2031. Total keuntungan bersih dari kegiatan penjualan dan sewa menara itu mencapai US$ 6,1 miliar
Penurunan beban penghasilan dan naiknya pendapatan bersih membuat ISAT membukukan laba pada tahun ini. Pada Januari-September 2019, ISAT mencatatkan laba bersih senilai US$ 5,8 miliar dari posisi rugi US$ 418 juta pada periode yang sama tahun lalu.