Krakatau Steel Bawa Subholding Infrastruktur ke Lantai Bursa awal 2022

Agung Samosir|KATADATA
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
26/11/2021, 19.35 WIB

Divestasi 2022

KRAS juga berencana untuk melepas kepemilikan sebagian aset subholding Krakatau Baja Konstruksi (KBK) tahun depan.  KBK merupakan gabungan dari tiga anak usaha KRAS, yakni PT Krakatau Wajatama, PT KHI Pipe Industries, dan PT Krakatau Global Trading.

KBK mencatatkan pendapatan senilai US$ 319 juta sepanjang Januari-Oktober 2021, sedangkan EBITDA yang dihasilkan senilai US$ 18 juta. Pengembangan aset ini merupakan proses akhir KRAS dalam rangka restrukturisasi dan transformasi.

Mitra strategis untuk divestasi KBK diharapkan berasal dari sektor industri hilir maupun industri aja hilir. Silmy mengatakan saat ini telah ada beberapa entitas yang melirik aksi korporasi ini.

"(Entitasnya) dari dalam dan luar (negeri). Ya lirik dulu, belum proses. (Entitas dari) luar ada yang lirik, melotot malah," kata Silmy.

Silmy setelah divestasi, KBK akan diarahkan untuk masuk ke dalam pasar komponen konstruksi. Artinya, perseroan tidak lagi hanya menjual bahan baku, namun barang jadi.

Menurutnya, salah satu keunggulan KBK di masa depan adalah efisiensi dalam memproduksi sebuah infrastruktur. Silmy mencontohkan, KBK tidak akan memiliki limbah saat membangun jembatan jika dibandingkan memesan bahan baku lalu mengolahnya di lapangan.

Silmy menegaskan KBK tidak akan bersaing dengan perusahaan konstruksi. Namun demikian, KBK akan menjadi pelengkap kebutuhan perusahaan konstruksi.

"Karena yang pasang (produk kami) mereka. (Jembatan) itu kan didesain. Kalau (pesan bahan baku di kami) langsung dipotong, kalau dikerjakan kontraktor akan ada waste," ucap Silmy.

Rencana divestasi akan berlangsung paling cepat pada kuartal II/2022. Silmy berujar pihaknya akan mengkaji lebih lanjut proyeksi pertumbuhan dan valuasi KBK di masa depan. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief