PT Jasamarga Related Business (JMRB) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2023. Rencana aksi korporasi itu kini sedang dikaji oleh induk usahanya, PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
JMRB bergerak di bidang pengembangan kawasan di sekitar jalan tol, pengembangan dan pengelolaan area peristirahatan (rest area), pemanfaatan koridor jalan tol untuk iklan dan utilitas, dan bisnis digital. JMRB didirikan pada 15 Januari 2013 yang lebih dikenal dengan nama PT Jasamarga Properti.
"Target wakti (IPO) ini masih akan disesuaikan dengan hasil kajian yang saat ini sedang dilakukan," kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru kepada Katadata, Kamis (6/1).
Dwimawan mengatakan tujuan IPO adalah agar JMRB dapat melakukan ekspansi yang lebih optimal. JSMR menilai JMRB dapat menggandeng mitra strategi yang lebih luas dengan menjadi perusahaan terbuka dan tercatat.
Selain itu, opsi pendanaan yang dapat dimiliki JMRB dinilai akan menjadi lebih banyak. "Dengan IPO, (JMRB) juga dapat membuka peluang bisnis baru, GCG (good corporate governance) lbih baik, dan transparan," kata Dwimawan.
Terakhir, Dwimawan berujar tujuan IPO JMRB adalah meningkatkan persepsi perusahaan secara menyeluruh dan membuat udaya korporasi yang lebih terbuka.
Sejauh ini, JMRB mengelola 29 rest area jalan tol di seluruh Indonesia. Di dalam rest area terdapat lebih dari 400 tenant yang melakukan aktivitas bisnis.
Sebelumnya, Direktur Utama JMRB Cahyo Satrio Prakoso mengatakan perusahaan sedang gencar mengembangkan sejumlah lini bisnis. Beberapa di antaranya adalah, Toll Corridor Development (TCD), pengembangan, dan pengelolaan rest area, pemanfaatan koridor jalan tol untuk iklan dan utilitas, serta konten digital.
Menurut Cahyo, potensi jalan tol tidak sekadar sebagai infrastruktur mobilisasi bagi arus distribusi barang dan jasa. Maka itu, JMRB terus mengoptimalkan potensi jalan tol, terutama pengembangan kawasan atau koridor di sekitar jalan tol.
“Jasa Marga memiliki hak konsesi jalan tol sepanjang 1.603 Km di seluruh Indonesia, dan JMRB dipercaya mengoptimalkan potensi besar koridor jalan tol tersebut. Untuk itu, kami gencar bekerja sama dengan mitra strategis, salah satunya dengan Grup MNC,” kata Cahyo.
Di sisi lain, JSMR mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20,75% secara tahunan pada kuartal III 2021. Artinya, pendapatan tercatat mencapai angka Rp 12,73 triliun dibanding raihan pendapatan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 10,54 triliun.
Berdasarkan data Stockbit, saham JSMR telah melemah 15,98% sepanjang 2021 ke level Rp3.890 dari posisi penutupan 2020 senilai Rp 4.630. Secara tahun berjalan, harga saham JSMR telah turun 30 poin atau susut 0,77% menjadi Rp 3.860.