Anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) meraih fasilitas pinjaman bergulir dari Bank of China (Hong Kong) Limited (BOCHK). Protelindo mendapat pinjaman senilai US$ 60 juta atau setara Rp 863,64 miliar.
Sekretaris Perusahaan TOWR Irfan Ghazali mengatakan, Protelindo bersama PT Iforte Solusi Infotek (Iforte) dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menandatangani perjanjian fasilitas dengan BOCHK pada 28 Februari 2022.
"Jumlah pinjaman senilai US$ 60 juta dan bertujuan untuk mendukung kebutuhan umum Protelindo," kata Irfan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat (4/3).
Ia menjelaskan, transaksi afiliasi ini merupakan transaksi pemberian jaminan perusahaan oleh Iforte dan SUPR, berdasarkan Perjanjian Penanggungan Perusahaan dan ditandatangani antara BOCHK dengan Iforte dan SUPR.
Dengan perjanjian tersebut, Iforte dan SUPR akan menjamin kewajiban dari Protelindo sehubungan dengan perjanjian fasilitas dan penanggungan perusahaan diatur dan tunduk pada hukum negara Republik Indonesia dan hukum Inggris.
"Struktur pemberian pinjaman dengan konsep pemberian pertanggungan oleh Iforte dan SUPR, akan memungkinkan Protelindo memperoleh pembiayaan dengan syarat dan kondisi yang lebih baik," kata dia.
Ia menjelaskan, perjanjian ini tidak akan dapat dicapai apabila Iforte dan SUPR bukan merupakan pihak yang terafiliasi. Adapun, fasilitas pinjaman ini diharapkan dapat menunjang kegiatan usaha Protelindo yang mana secara konsolidasi juga akan berdampak positif bagi perseroan.
Sebagai informasi, Protelindo merupakan anak perusahaan perseroan yang 99,99% sahamnya dimiliki secara langsung oleh perseroan. Sementara, SUPR merupakan anak perusahaan perseroan yang 99,96% sahamnya dimiliki langsung oleh Protelindo, sedangkan Iforte merupakan anak perusahaan perseroan yang 99,99% sahamnya dimiliki langsung oleh Protelindo.
Sebelumnya, Protelindo dan PT Iforte Solusi Infotek (Inforte) telah mendapat pinjaman Rp 500 miliar dari Bank of China untuk menunjang kegiatan usahanya. Protelindo dan Inforte telah menandatangani perjanjian kredit dengan Bank of China pada 21 Januari lalu. Adapun, jangka waktu pinjaman 48 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit.
Protelindo juga telah mendapat pinjaman 7,95 juta yen atau setara Rp 993,95 miliar dari MUFG Bank Ltd. Adapun, pinjaman dari bank terbesar asal Jepang itu juga akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha Protelindo.