Setelah Merugi, Surya Esa Perkasa Cetak Laba Rp 200 Miliar Tahun Lalu

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
22/3/2022, 15.27 WIB

PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) membukukan laba bersih sebesar US$ 13,96 juta atau sekitar Rp 200,33 miliar  pada 2021. Padahal, pada tahun sebelumnya perseroan mencatat rugi mencapai US$ 19,12 juta atau Rp 274,47 miliar.

Perseroan juga membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 72,88% dari US$ 175,5 juta (Rp 2,51 triliun) pada 2020 menjadi US$ 303,4 juta (Rp 4,35 triliun) pada 2021.

Adapun, penjualan amonia berkontribusi hingga 85% dari total pendapatan tahun lalu yakni sebesar US$ 260,19 juta (Rp 3,73 triliun). Kemudian, penjualan LPG berkontribusi 15% atau sebesar US$ 39,74 juta (Rp 570,38 miliar). Kontribusi keduanya meningkat di sepanjang tahun 2021 dibandingkan tahun 2020.

Di segmen bisnis amonia, perseroan mencatatkan pertumbuhan 76,4% dari sebelumnya US$ 147,50 juta (Rp 2,11 triliun). Sedangkan, pada segmen LPG tumbuh 62,07% dari sebelumnya US$ 24,52 juta (Rp 351,88 miliar).

Di samping itu, total aset ESSA tumbuh sepanjang 2021 menjadi US$ 809 juta (Rp 11,60 triliun) dari tahun sebelumnya sebesar US$ 792 juta (Rp 11,36 triliun), liabilitas perseroan juga tumbuh dari US$ 480 juta (Rp 6,88 triliun) pada 2020 menjadi US$ 508 juta (Rp 7,29 triliun). Sementara itu, ekuitasnya menurun dari US$ 312 juta (Rp 4,47 triliun) menjadi US$ 301 juta (Rp 4,31 triliun)
pada 2021.

Sebagai informasi, pekan lalu, ESSA mengumumkan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yakni Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat pada pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu (16/3).

"Pada tanggal 16 Maret 2022, Bapak Theodore Permadi Rachmat telah mengajukan rencana pengunduran diri Beliau selaku Wakil Presiden Komisaris PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) dan akan efektif pada tanggal pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan," kata Sekretaris Perusahaan ESSA Erfine Kumala Furi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/3).

Selain menjabat sebagai wakil presiden komisaris, TP Rachmat juga merupakan pemegang 634,43 juta lembar saham atau setara 4,05%. Ia mengundurkan diri dua bulan setelah Garibaldi Thohir atau Boy Thohir melakukan hal serupa pada 17 Januari lalu.

Boy Thohir mengundurkan diri dari jabatan sebagai komisaris ESSA, ia juga masuk dalam jajaran pemegang saham dengan kepemilikan 3,61% saham atau setara dengan 564,99 juta saham ESSA.

Perseroan pun melakukan perubahan susunan anggota direksi dengan mengangkat direktur perusahaan Kanishk Laroya sebagai Wakil Presiden Direktur hingga 2026. Lalu, perseroan juga mengangkat VP Finance Prakash Chand Bumb menjadi direktur.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi