Perusahaan teknologi GoTo telah menghimpun dana sekitar US$ 1,1 miliar atau setara Rp 15,78 triliun (Asumsi kurs Rp 14.344/US$) dalam penawaran awal yang berakhir Kamis (24/3) kemarin. Ini merupakan bagian dari aksi penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Sebelumnya, GoTo memperpanjang masa penawaran awal yang semula berakhir pada Senin (21/3) menjadi Kamis (24/3). Perusahaan gabungan ride hailing Gojek Indonesia dan e-commerce Tokopedia ini menawarkan saham dengan rentang harga Rp 316 - Rp 346 per saham.
Dua sumber yang dikutip dari Reuters mengatakan, penawaran saham GoTo mendapat dukungan dari investor institusi dan pengelola dana yang berorientasi jangka panjang di antaranya, Schroders Indonesia dan Eastspring Investments.
GoTo, yang didukung oleh SoftBank Group Corp, Alibaba Group dan Singapura GIC, menolak berkomentar. Respons yang sama diberikan oleh Schroders dan Eastspring Investments Indonesia.
Rencananya, GoTo akan melantai di bursa saham nasional dan terbuka untuk investor ritel pada 7 April 2022, waktu ini juga mundur dari jadwal semula yang ditetapkan pada 4 April.
Sebelumnya, GoTo mengatakan pihaknya menargetkan akan mengumpulkan dana setidaknya Rp 15,2 triliun dengan menawarkan 48 miliar saham Seri A baru. Saham yang ditawarkan mewakili 4,35% dari total modal perusahaan.
GoTo mengklaim perusahaan bernilai US$ 26,2 miliar - US$ 28,8 miliar. Hasil perhitungan ini dianggap akan menjadikan GoTo sebagai emiten dengan nilai perusahaan tterbesar keempat di Indonesia.
IPO dilakukan setelah GoTo mendapatkan modal dari putaran pendanaan pra-IPO sebesar US$1,3 miliar pada akhir 2021 lalu, ketika Otoritas Investasi Abu Dhabi masuk sebagai investor utama.