BRI Bagi Dividen 85% dari Laba, Setor ke Negara Rp14 Triliun

Dokumentasi BRI
Gedung PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Penulis: Syahrizal Sidik
1/4/2022, 11.20 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyepakati pembagian dividen tahun buku 2021 sebesar Rp26,40 triliun atau setara 85% dari laba bersih perusahaan sebesar Rp31,06 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022. 

Dengan kepemilikan saham sebesar 53,19%, Negara Republik Indonesia selaku pemegang saham pengendali BRI menerima dividen senilai Rp14,04 triliun yang disetorkan kepada rekening kas umum negara.

Besaran dividen tahun buku 2021 tersebut naik 76,17% menjadi Rp174,23 per lembar saham dari sebelumnya Rp98,90 per lembar saham pada tahun buku 2020. Dividen tersebut dibayarkan kepada seluruh pemegang saham BBRI pada 1 April 2022.

Direktur Utama BRI Sunarso menyebut bahwa kontribusi perseroan kepada negara melalui dividen tersebut merupakan wujud perseroan dalam men-deliver economic value kepada seluruh stakeholders utamanya pemerintah di tengah kondisi yang menantang.

Sunarno menyebut, di tengah kondisi pemulihan ekonomi, perseroan berhasil memberi makna Indonesia dan kepada seluruh stakeholders, tidak hanya melalui penciptaan social value namun juga dalam men-deliver economic value.

"Komitmen BRI dalam penciptaan nilai secara berkelanjutan tersebut dilakukan dengan menjaga fundamental kinerja agar bisnis dapat tumbuh secara sehat, kuat dan berkelanjutan”, katanya, dalam keterangan resmi, Jumat (1/4).

Sunarso menambahkan, bahwa meningkatnya rasio pembagian dividen menjadi sebesar 85% tersebut merupakan bagian dari capital management Perusahaan dengan mempertimbangkan kondisi struktur modal yang kuat dan likuiditas yang optimal dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang.

“Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 85%, CAR Perseroan tetap terjaga minimal 20%”, tambahnya.

Sepanjang tahun 2021, kredit BRI tercatat tumbuh 7,16% yoy (bank only), angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional tahun 2021 sebesar 5,24%.

Seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh dengan penopang utama pertumbuhan kredit BRI masih berada pada segmen mikro sebesar 12,98% yoy. Sementara itu segmen konsumer tumbuh 3,97% yoy, segmen kecil dan menengah tumbuh 3,55% dan segmen korporasi tumbuh 2,37%

Dari sisi aset, BRI konsolidasian tercatat mencapai Rp.1.678,09 triliun atau tumbuh 4,23% yoy. Total kredit dan pembiayaan BRI secara konsolidasian juga telah menembus seribu triliun rupiah, tepatnya sebesar Rp.1.042,87 triliun.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI secara konsolidasian yang mencapai Rp 1.138,74 triliun pada akhir Desember 2021.

BRI fokus mengakselerasi kemampuan dalam menghimpun dana murah membuat rasio CASA meningkat menjadi 63,08%, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (2020) yakni sebesar 59,66%.

Perbaikan struktur pendanaan tersebut membuat beban bunga BRI turun sebesar 25,54% yoy, hal ini menjadi salah satu aspek yang mendorong profitabilitas BRI.