PT Adaro Energy dipastikan tidak akan berkongsi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir atau Boy Thohir yang juga menjabat sebagai Komisaris GoTo.
Dia mengatakan bahwa GoTo dan Adaro merupakan dua perusahaan yang memiliki perbedaan dalam orientasi bisnis. Apabila GoTo bergerak di ranah dunia digital sedangkan Adaro menempuh jalan di dunia old business (bisnis gaya lama).
“GoTo itu dunia digital kalau Adaro fokus ke old business, tetapi terbukti old business bisa dikelola akan luar biasa. Berbeda itu, yang satu new economy dan yang satu lagi old economy. Ini gak nyambung,” ujar pria yang akrab disapa Boy ini kepada media, Senin (18/4).
Dia menambahkan bahwa, Indonesia akan bertumpu pada bisnis digital dan hilirisasi ekonomi hijau. Menurutnya, GoTo memiliki prospek yang positif untuk mengembangkan ekonomi tanah air dengan kolaborasi jasa layanan antar dan perdagangan elektronik (e-commerce). “Saya bersyukur bisa berada di dua-duanya,” sambungnya.
Sebelumnya dikabarkan bahwa pemilik Adaro ini membuka peluang kolaborasi dengan GoTo. Salah satu bentuk kolaborasi yang dilakukan memiliki visi yang sama, yakni mendorong pelaksanaan emisi nol persen atau Zero Emission dengan mendorong penggunaan motor bebas emisi.
"Sebetulnya kan ada istilah 'the same grup of people can commit in the same group' (orang-orang yang sama di dalam satu grup bisa berkomitmen dengan grup yang sama)," ujar Boy.
Menurut dia GoTo merupakan perusahaan teknologi yang memiliki prospek bisnis yang cemerlang karena model bisnisnya lengkap. "GoTo ini 4 in One, ada Gojek, Tokopedia, Gofood, dan Gopay. Ekosistemnya sangat menarik sekali," ujar Boy.
GoTo memiliki bisnis transportasi berbasis teknologi atau ride hailing, bisnis perdagangan elektronik atau e-commerce, layanan antar makanan berbasis digital, dan layanan finansial berbasis teknologi (Fintech).