Survei: Hanya 4% Perempuan Bisa Jadi CEO 200 Perusahaan Terbesar BEI

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/8/2020).
21/4/2022, 13.41 WIB

Koalisi pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender, Indonesia Bussiness Coalition for Women Empowerment (IBCWE) merilis data sensus, hanya sekitar 4% perempuan yang menjadi pemimpin di perusahaan yang termasuk dalam IDX200

IDX200 merupakan indeks 200 perusahaan terbuka dengan aktivitas transaksi dan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Eksekutif IBCWE Maya Juwita mengatakan, hanya delapan perusahaan yang memiliki CEO seorang perempuan. Hasil sensus terkait jumlah pemimpin perempuan di perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kategori IDX 200 ini dilakukan sejak 2019 hingga akhir 2021. 

Sementara itu, dalam periode yang sama, karyawan perempuan mengambil peran sebagai tim eksekutif atau excecutive leadership team tercatat sebesar 15% dari keseluruhan perusahaan tersebut.

Sebanyak 21% dari total perusahaan telah mencapai kesetaraan gender dalam susunan eksekutif. Di sisi lain, tercatat 94 dari 200 perusahaan IDX200 tidak memiliki perempuan yang berperan sebagai tim eksekutif.

Maya menjelaskan, terdapat tiga sektor industri dengan keterwakilan perempuan sebagai eksekutif perusahaan tertinggi yakni, di sektor barang konsumer non-primer sebesar 29%, sektor kesehatan sebesar 27%, dan sektor teknologi sebesar 23%.

"Terjadi penurunan di eksekutif perempuan dalam peran bisnis, dari 11% pada 2019 dan 2020, menjadi 10% pada 2021," kata Maya dalam sebuah Webinar, Kamis (21/4).

Sementara itu, terjadi pertumbuhan positif dalam peran fungsional di posisi strategi sebesar 23% dibanding tahun sebelumnya, terutama di industri infrastruktur.

Ia menambahkan, pada 2021, sebanyak delapan dari 10 perusahaan BUMN memiliki eksekutif perempuan kurang dari 20%. Kemudian, enam dari 10 perusahaan di sektor swasta memiliki eksekutif perempuan kurang dari 20%.

Untuk meningkatkan kesetaraan gender di perusahaan, khususnya pada perusahaan-perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI), pihaknya merekomendasikan perusahaan agar mengidentifikasi indikator yang lebih baik guna menangkap relevansi kinerja perusahaan dengan kinerja kepemimpinan perempuan. Selain itu, mengeksplorasi representasi perempuan, baik pada line-function maupun fungsional.

"Kami juga menyarankan kepada BEI untuk lebih mendorong perusahaan terbuka menentukan posisi eksekutif, lebih merinci deskripsi pekerjaan pada posisi eksekutif dan mengembangkan struktur organisasi dalam laporan tahunan perusahaan," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menjelaskan upaya-upaya BEI untuk meningkatkan kesetaraan gender di setiap perusahaan terbuka, di antaranya dengan meningkatkan kesadaran dan terus menyuarakan pentingnya kesetaraan gender, serta mendorong perusahaan tercatat untuk lebih transparan dengan melakukan pelaporan terkait kesetaraan gender.

Ia menyebut, saat ini jumlah eksekutif perempuan di BEI sudah mencapai 43% dan pihaknya akan berupaya untuk terus meningkatkan angka tersebut.

"BEI akan mendukung penuh semua usaha untuk mencapai kesetaraan gender. Memang tidak ada jalan singkat untuk mencapai hal tersebut, tapi kami terus mendorong dan berharap agar ke depannya akan ada lebih banyak lagi perempuan yang ada di jajaran direksi perusahaan," kata Inarno.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi