PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp 89,52 miliar. Nantinya, para pemegang saham akan mendapat dividen tunai sebesar Rp 6 per saham.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pembagian dividen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Hermina yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Angka itu setara 8,93% dari laba bersih perseroan tahun lalu yang mencapai Rp 1 triliun.
Adapun, sisa laba bersih perseroan sebesar Rp 13,92 miliar dialokasikan dan dibukukan sebagai dana cadangan perseroan, Sementara itu, sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan, untuk menambah modal kerja perseroan.
Manajemen HEAL menyampaikan bahwa cum date pembagian jatah dividen di pasar reguler dan negosiasi berlangsung pada 6 Juni 2022. Sedangkan, pembagian di pasar tunai dijadwalkan pada 8 Juni mendatang.
Cum date atau tanggal cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan. Apabila pembelian saham dilakukan investor setelah melewati jadwal cum date, maka investor tidak memiliki hak untuk mendapatkan dividen.
Sementara itu, awal perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi digelar pada 7 Juni 2022, sedangkan di pasar tunai pada 9 Juni 2022. Kemudian, tanggal recording date daftar pemegang saham yang berhak atas dividen berlangsung pada 8 Juni pukul 16.00 WIB. Lalu, tanggal pembayaran dividen akan dilakukan pada 29 Juni mendatang.
Dalam RUPST yang digelar, para pemegang saham juga menyetujui pengangkatan kembali Paulus Kusuma Gunawan sebagai Komisaris Utama perseroan, Husein Sutakaria sebagai Wakil Komisaris Utama, dan Darwin Cyril Nurhadi sebagai Komisaris. Serta mengangkat Alexander Steven Rusli, Heridadi dan Amit Varma sebagai Komisaris Independen perseroan.
"Juga mengangkat Meijani Wibowo dan Gideon Hasan sebagai Komisaris perseroan," demikian tertulis dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (31/5).
Sepanjang 2021, Hermina membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1 triliun atau naik hingga 111% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 473,22 miliar.
Adapun, segmen rawat inap menjadi yang paling berkontribusi terhadap peningkatan laba perseroan. Pendapatan rawat inap tercatat sebesar Rp 4,10 triliun dari sebelumnya Rp 2,86 triliun. Kemudian, sektor rawat jalan Rumah Sakit (RS) Hermina juga naik menjadi Rp 1,68 triliun dari sebelumnya Rp 1,52 triliun.
Lalu, beberapa lini bisnis non rumah sakit juga turut berkontribusi terhadap laba bersih perseroan, di antaranya pendapatan manejemen tercatat sebesar Rp 3,45 miliar dan aset kerja sama operasional (KSO) yang mencapai Rp 34,54 miliar di tahun lalu.