Pendapatan Bruto GoTo Naik 43%, Segmen On-Demand Masih Jadi Penopang

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc.
Pengemudi daring Gojek membawa kemasan paket dari Tokopedia di Titipaja Warehouse, Jakarta, Jumat (28/5/2021).
Penulis: Lavinda
31/5/2022, 13.11 WIB

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan pertumbuhan pendapatan bruto sebesar 43,4% menjadi Rp 17 triliun sepanjang 2021, dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 11,85 triliun.

Berdasarkan laporan tertulis GoTo, segmen bisnis layanan on-demand berkontribusi paling besar terhadap pendapatan bruto decacorn Tanah Air itu, yakni mencapai Rp 10,27 triliun atau naik 37,2% dari kinerja tahun sebelumnya Rp 7,48 triliun. Kemudian, segmen e-commerce menyumbang pendapatan bruto Rp 6,26 triliun, naik hampir dua kali lipat dari periode sebelumnya, Rp 3,45 triliun.

Kemudian, layanan teknologi finansial tercatat menyumbang pendapatan bruto Rp 1,16 triliun. Nilainya menyusut dari kinerja tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,17 triliun. Tak hanya itu, segmen lainnya juga menyusut menjadi Rp 293,98 miliar dari semula Rp 900,8 miliar.

Sebagai informasi, GoTo memiliki tiga segmen operasional. Pertama, layanan on-demand, disediakan melalui platform Gojek, terutama mencakup mobilitas, pesan antar makanan, dan logistik.

Kedua, layanan e-commerce, disediakan melalui platform Tokopedia, mencakup marketplace pihak ketiga, toko resmi, perdagangan instan, perdagangan interaktif, dan perdagangan wilayah terpencil.

Ketiga, layanan teknologi finansial, disediakan melalui platform GoTo Financial, mencakup pembayaran digital, layanan keuangan, dan solusi teknologi untuk pedagang.

Meski layanan on-demand berkontribusi paling besar terhadap pendapatan bruto, tetapi segmen layanan e-commerce mencetak kinerja nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) paling besar. Sementara itu, segmen layanan finansial mencatat pertumbuhan GTV paling tinggi sepanjang 2021.

"GTV GoTo Rp 461,6 triliun sepanjang 2021, melonjak dari GTV tahun 2020 sebesar Rp 330,17 triliun," demikian tertulis dalam laporan tahunan GoTo yang terbit, Senin (30/5).

Secara rinci, GTV segmen bisnis layanan finansial mencatatkan pertumbuhan mencapai 79,8%, dari Rp 119,51 triliun menjadi Rp 214,9 triliun. Selanjutnya, segmen bisnis e-commerce naik 45,8% dari Rp 158,12 triliun menjadi Rp 230,59 triliun. Terakhir, segmen on-demand naik 25,2% dari Rp 40,18 triliun menjadi Rp 50,31 triliun. 

"Jumlah ATU (annual transacting users/pengguna yang bertransaksi dalam setahun) sebanyak 59,3 juta atau naik dari 56,1 juta," demikian tertulis dalam laporan tahunan GoTo.

Lalu, bagaimana kinerja operasional masing-masing segmen bisnis GoTo sepanjang 2021. Simak perinciannya berikut ini:

Layanan On-Demand

Menurut manajemen, GoTo telah memperluas layanan mobilitasnya dengan menawarkan lebih banyak opsi untuk konsumen. Selama pandemi, GoTo meluncurkan GoCar Protect+ yang hadir dengan harga lebih premium dibandingkan opsi mobilitas reguler. Pada saat bersamaan, GoTo juga meluncurkan GoCar di Vietnam pada Agustus 2021, serta layanan GoTaxi dan GoCar XL yang diluncurkan di Singapura masing-masing pada Mei dan November 2021.

Dalam pesan antar makanan, GoTo berupaya menjadi mitra pertumbuhan bagi para pedagang. Pada 2021, GoTo merilis skema imbalan jasa baru bagi pedagang yang telah meningkatkan biaya imbalan jasa kepada pedagang digabung bersama dengan layanan bernilai tambah. Layanan ini termasuk manajemen katalog multicabang, tinjauan konten berbasis machine-learning, dan alat pemasaran lain.

Pedagang dapat memanfaatkan insights dan analitik data untuk promosi terarah kepada konsumen di platform Gojek. Pendanaan untuk promosi ini dilakukan secara bersama.

Layanan E-Commerce

Manajemen Tokopedia, anak usaha GoTo, melihat peningkatan pendapatan pada 2021 didorong oleh fokus untuk memberikan layanan bernilai tambah kepada pedagang. Contohnya, perusahaan telah meningkatkan optimalisasi inventaris iklan, memperkuat fitur personalisasi untuk konsumen, dan penargetan iklan untuk pedagang. Hal itu memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan pendapatan iklan.

Selain itu, GoTo terus meningkatkan layanan bernilai tambah, seperti analitik pedagang, kemampuan logistik dan fulfillment, dan alat pemasaran pedagang yang membantu pedagang menumbuhkan bisnis mereka di platform Tokopedia.

Layanan ini dianggap menarik lebih banyak pedagang untuk meningkatkan opsi keanggotaan dari reguler ke yang lebih premium, yang kemudian juga menghasilkan peningkatan pendapatan dari imbalan jasa pedagang.

Dengan adanya kombinasi Gojek dan Tokopedia, perusahaan memperdalam integrasi logistik Gojek di platform Tokopedia. Selain itu, integrasi data dan operasi memposisikan GoTo untuk meluncurkan dan menskalakan produk baru dengan cepat bagi pelanggan.

Layanan Teknologi Finansial

Integrasi GoPay dalam Tokopedia telah meningkatkan penerimaan GoPay, dan membuat GoPay menjadi penyedia e-money terbesar di Tokopedia pada Desember 2021. Selain itu, dalam platform Gojek, penetrasi GoPay di antara pengguna Gojek mencapai rekor tertinggi perjalanan transaksi pengguna.

GoPay juga berkolaborasi dengan Bank Jago pada Juli 2021, sehingga pengguna yang telah menghubungkan dompet GoPay mereka ke akun Bank Jago dapat menggunakan Bank Jago sebagai sumber dana untuk pembayaran GoPay. 

Perusahaan juga meluncurkan proses KYC Bank Jago yang terintegrasi pada November 2021, sehingga pengguna dapat membuka akun Bank Jago sepenuhnya di dalam aplikasi Gojek.

Sebagai upaya ekspansi, GoTo Financial juga mengakuisisi beberapa lisensi utama pada 2021 yakni, lisensi e-wallet, lisensi P2P, dan lisensi multifinance.