MBMA Balik Kerugian jadi Laba Rp 59 M di Q1, Ini Faktor Penopangnya
PT Merdeka Batterty Materials Tbk (MBMA) mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 3,66 juta per kuartal I 2024. Nilai ini setara Rp 59,51 miliar dengan asumsi kurs 16.231 per dolar Amerika Serikat.
MBMA mampu membalikkan kerugiannya di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 7 juta. Menelisik laporan keuangannya, Merdeka Battery Materials mampu mencatatkan pendapatan usaha US$ 444,22 juta setara Rp 7,21 triliun. Raihan pendapatan meningkat 211,23% dari sebelum US$ 142,73 juta.
Namun beban pokok pendapatan MBMA membengkak 225,72% dari US$ 130,89 juta menjadi US$ 426,35 juta. Hal ini menjadi salah satu pengaruh terhadap perolehan laba Merdeka Battery Materials walaupun pendapatannya menembus angka Rp 7,21 triliun.
Menelisik lebih lanjut, beban pokok pendapatan Merdeka Battery Materials terbesar berasal dari biaya manufaktur yakni US$ 335,69 juta dari US$ 144,3 juta. Kemudian terdapat beban pokok pendapatan dari biaya pertambangan senilaii US$ 24,14 juta dan beban penyusutan US$ 12,44 juta.
Kinerja keuangan Merdeka Battery Materials juga dihadapkan dengan beban usaha US$ 7,38 juta dari periode kuartal I 2024 yakni US$ 5,93 juta. Artinya ada kenaikan 24,37% pada beban usaha hingga Maret tahun ini.
Sebagai informasi lebih lanjut, pendapatan MBMA bersumber dari produk hasil olahan nikel yaitu Nickel Pig Iron atau NPI sebesar US$ 239,02 juta dari sebelumnya US% 142,73 juta. Nickel Pig Iron merupakan feronikel berkadar yang berkadar rendah.
Sementara pendapatan dari nikel matte yaitu US$ 196,94 juta. Nikel matte yaitu produk antara yang digunakan untuk menghasilkan nikel sulfat, komponen integral dalam rantai nilai bahan baku baterai.
Aset Merdeka Battery Materials hingga kuartal I 2024 tercatat US$ 3,3 miliar. Meningkat 1,2% dari periode Desember 2023 yaitu US$ 3,26 miliar. Sementara liabilitas yang dibukukan US$ 960,15 juta dan ekuitas US$ 2,32 miliar.
