PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menegaskan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement tidak dilakukan dalam waktu dekat, melainkan dalam jangka waktu 1 tahun ke depan.
Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia R.A Koesoemohadiani mengatakan, sesuai ketentuan berlaku yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan memiliki waktu 1 tahun untuk dapat melaksanakan private placement. Hal ini terhitung sejak diperoleh persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 Juni mendatang.
"Permintaan persetujuan pemegang saham terhadap rencana tersebut tidak dimaksudkan bahwa kami akan melaksanakan opsi private placement segera saat ini," kata perempuan yang akrab disapa Diani ini dalam paparan publik, Jumat (10/6).
Menurut dia, rencana penerbitan saham baru tanpa memberi hak kepada pemegang saham lama tersebut merupakan salah satu bagian dari rencana awal yang telah dipaparkan dalam prospektus penawaran umum perdana saham GoTo pada Maret 2022.
"Persetujuan pemegang saham atas rencana tersebut sudah diperoleh pada Desember 2021," katanya.
Namun, sebagai perusahaan terbuka, GoTo ingin memastikan standar praktik tata kelola perusahaan yang baik sehingga perusahaan melakukan pembaruan terhadap persetujuan pemegang saham yang telah diberikan sebelumnya.
Sebelumnya, GoTo mengumumkan akan menerbitkan maksimal 118,43 miliar saham seri A atau 10% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor. Artinya, saham baru GoTo akan diserap oleh investor strategis baru.
Namun, Sekretaris Perusahaan GoTo R.A Koesoemohadiani enggan menyebutkan profil investor baru yang akan mengambil saham GoTo. Koesoemohadiani mengatakan, aksi korporasi ini dilakukan untuk mengembangkan kegiatan usaha dan memperkuat posisi permodalan perusahaan. Dengan ini, perusahaan berharap memperoleh sumber pendanaan alternatif untuk kepentingan induk usaha maupun anak usaha.
"Dana akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja PT Tokopedia, PT Dompet Anak Bangsa, dan PT Multifinance Anak Bangsa," ujarnya dalam pengumuman tertulis, Jumat (20/5).
Berdasarkan laporan perusahaan, saat ini modal dasar GoTo tercatat Rp 4 triliun dengan nilai nominal Rp 1 per saham. Adapun, modal disetor dan ditempatkan tercatat sebesar Rp 1,18 triliun. Nilai itu terdiri dari, Rp 1,13 triliun saham seri A dan Rp 50,57 miliar saham seri B.
Nantinya, harga pelaksanaan saham baru akan berkisar paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler. Ini terhitung sebelum tanggal permohonan pencatatan saham baru hasil private placement oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah private placement, persentase kepemilikan saham akan mengalami penurunan atau terdilusi maksimal 9,09%. Namun hal ini tidak akan mengakibatkan perubahan rasio hak suara saham seri B terhadap saham seri A.