PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) melalui anak usahanya, Global Prime Capital Pte. Ltd (GCP) berencana melaksanakan penawaran tender atau tender offer untuk membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi senior (senior notes) bernilai US$ 270 juta atau sekitar Rp 3,99 triliun.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi memiliki bunga 5,50% dan jatuh tempo pada 2023. Adapun, surat utang tersebut diterbitkan oleh GPC serta dijamin perseroan dan beberapa entitas anak perseroan.
"Untuk tujuan tender offer, perseroan telah menandatangani Dealer Management Agreement pada 20 Juni 2022," kata Direktur BSDE Hermawan Wijaya dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (21/6).
Hermawan menjelaskan rencana tender offer dilaksanakan sebagai bagian dari liabilitas manajemen yang tercermin dalam neraca keuangan GPC. Anak usaha BSDE ini berencana untuk meneruskan pengaturan neraca keuangan secara aktif dan akan mempertimbangkan lebih lanjut untuk membeli kembali utang senior lainnya yang masih belum jatuh tempo.
Pelaksanaan tender offer diajukan kepada para pemegang surat utang 2023 sudah dimulai sejak 20 Juni 2022 hingga 28 Juni 2022 pukul 17.00 waktu bagian tengah Eropa (Central European Summer Time) mendatang.
Waktu pelaksanaan tersebut dapat berubah apabila pelaksanaan tender offer diperpanjang, dibuka kembali, diubah dan atau diakhiri lebih dahulu. Adapun, pelaksanaan tender offer ini diperkirakan selesai pada 30 Juni 2022 mendatang.
"Rencana ini berdampak positif pada neraca keuangan perseroan dan tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan dan entitas anak," katanya.
Sepanjang kuartal I 2022, BSDE membukukan laba bersih sebesar Rp 347,90 miliar atau turun 42,01% dari sebelumnya sebesar Rp 599,95 miliar. Meski laba perseroan turun, pendapatan usaha BSDE justru naik sebesar 21,43% menjadi Rp 2,02 triliun dari sebelumnya Rp 1,66 triliun.
Hingga akhir Maret 2022, perseroan juga meraih prapenjualan sebesar Rp 2,5 triliun. Pencapaian tersebut setara 32% dari target prapenjualan 2022 yakni Rp 7,7 triliun.
Dari jumlah tersebut, penjualan segmen residensial merupakan kontributor terbesar yang menyumbang sebesar 64% terhadap total pencapaian. Angka tersebut setara penjualan senilai Rp 1,6 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Selanjutnya, prapenjualan kavling komersial, strata title atau apartemen dan ruko mencapai Rp 888 miliar atau 36% terhadap total pencapaian. Proyek BSD City yang menjadi proyek utama kelompok properti Sinar Mas Land tersebut.
Dengan rincian, BSD City Serpong memberikan kontribusi sebesar 42% dan Nava Park sebesar 27%. Kontributor lapis kedua dihasilkan dari Grand Wisata Bekasi sebesar 12% dan Kota Wisata Cibubur berkontribusi sebesar 9%.
Sementara itu, beberapa rumah tapak dan proyek yang berkontribusi positif terhadap nilai prapenjualan antara lain, The Blizfield, Myza (Breezy House), Vanya Park (Askara Nue), Kiyomi The Zora (pasar segmen atas untuk rumah tapak), Laurel Nava Park (pasar segmen premium), Marigold Nava Park dan plus ruko di BSD City yaitu Northridge Business Center dan Latinos Business District.
Hermawan meyakini target prapenjualan Rp 7,7 triliun hingga akhir tahun 2022 akan tercapai. Terlebih dukungan pemerintah berupa insentif keringanan PPN masih berlanjut di tahun ini.
"Untuk mendukung pencapaian target tahun ini, kami akan meluncurkan produk-produk properti berkualitas baik itu rumah tapak, apartmen, ruko dan maupun unit komersial lain dengan kisaran harga Rp 1 miliar hingga Rp 15 miliar," ujar dia.