Bakal Private Placement, Harga Saham GoTo Melorot Dua Hari Berturut

Dokumentasi GOTO
Investor ritel memborong saham IPO GoTo melalui aplikasi Ajaib Sekuritas
Penulis: Lavinda
29/6/2022, 15.48 WIB

Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merosot dua hari berturut-turut, bersamaan dengan pengumuman persetujuan pemegang saham atas rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement.

Selasa (28/6) lalu, harga saham GOTO turun 0,51% atau 2 poin ke level Rp 392. Sementara hari ini, saham GOTO ditutup merosot 0,51% atau 2 poin ke level Rp 390. Padahal, harga saham decacorn Tanah Air ini melonjak dalam lima hari beruntun sepanjang pekan lalu, dengan akumulasi kenaikan 7,1% atau 26 poin, dari Rp 366 ke level Rp 392. 

Kemarin, pemegang saham GoTo menyetujui seluruh rencana atau sebanyak 10 agenda perusahaan yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Hal ini termasuk rencana menerbitkan maksimal 118,43 miliar saham baru seri A.

"Para pemegang saham menyetujui rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor, untuk dilaksanakan dalam satu tahun sejak tanggal persetujuan," ujar Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (29/6).

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan GoTo R.A Koesoemohadiani mengatakan, saham baru GoTo akan diserap oleh investor strategis baru.

Menurut dia, aksi korporasi ini dilakukan untuk mengembangkan kegiatan usaha dan memperkuat posisi permodalan perusahaan. Dengan ini, perusahaan berharap memperoleh sumber pendanaan alternatif untuk kepentingan induk usaha maupun anak usaha.

"Dana akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja PT Tokopedia, PT Dompet Anak Bangsa, dan PT Multifinance Anak Bangsa," ujarnya dalam pengumuman tertulis, Jumat (20/5).

Berdasarkan laporan perusahaan, saat ini modal dasar GoTo tercatat Rp 4 triliun dengan nilai nominal Rp 1 per saham. Adapun, modal disetor dan ditempatkan tercatat sebesar Rp 1,18 triliun. Nilai itu terdiri dari, Rp 1,13 triliun saham seri A dan Rp 50,57 miliar saham seri B.

Nantinya, harga pelaksanaan saham baru akan berkisar paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler. Ini terhitung sebelum tanggal permohonan pencatatan saham baru hasil private placement oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Setelah private placement, persentase kepemilikan saham akan mengalami penurunan atau terdilusi maksimal 9,09%. Namun hal ini tidak akan mengakibatkan perubahan rasio hak suara saham seri B terhadap saham seri A.