PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memberikan suntikan modal kepada anak usahanya, PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), sebesar Rp 67 miliar.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) disebutkan, transaksi tersebut bertujuan untuk mempertahankan porsi kepemilikan saham perseroan dalam rangka memperkuat modal BRIDS.
Seperti diketahui, BRI merupakan pemegang saham pengendali dari BRI Danareksa Sekuritas. Dengan pernyertaan modal yang dilakukan pada 27 Juni 2022 lalu itu, porsi kepemilikan BRI di BRIDS meningkat menjadi 70,90%, dari sebelumnya sebesar 67%.
Manajemen perseroan menyatakan, pihaknya telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam hal penyertaan modal kepada entitas usahanya tersebut.
"Transaksi ini tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha BRI," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (30/6).
Mengutip laman perusahaan, PT BRI Danareksa Sekuritas didirikan pada tahun 1992. BRIDS merupakan perusahaan efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek, penatalaksana atau arranger, dan penasihat keuangan. BRIDS merupakan perusahaan efek terlama yang terafiliasi dengan pemerintah melalui Kementerian BUMN.
Berdasarkan laporan keuangan, BRI berhasil membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 12,22 triliun sepanjang kuartal I 2022. Laba bersih tersebut naik 78,13% secara tahunan dari sebelumnya Rp 6,86 triliun.
Sementara itu, secara bank only, laba bersih BRI tercatat senilai Rp 10,90 triliun hingga Maret 2022, naik 63,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 6,67 triliun. Kenaikan laba bersih itu turut meningkatkan nilai laba bersih per saham dasar BRI menjadi Rp 80 per saham dari sebelumnya Rp 56 per saham.
Hingga akhir Maret 2022, BRI fokus pada pembiayaan di segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini mencatatkan pendapatan bunga secara konsolidasi Rp 36,73 triliun, naik 5,89% secara tahunan.
Di sisi lain, beban bunga tercatat mengalami penurunan sebesar 16,42% menjadi Rp 6,32 triliun dari sebelumnya Rp 7,56 triliun. Alhasil, perusahaan membukukan pendapatan bunga bersih senilai Rp 30,41 triliun dari Maret tahun lalu senilai Rp 27,12 triliun.
Adapun, kredit yang tersalurkan hingga kuartal I 2022 yakni sebesar Rp 1.075,93 triliun atau naik 7,43% yang didominasi oleh penyaluran kredit di sektor UMKM sebesar 83,95%.
Dengan rincian, penyaluran kredit mikro Rp 506,74 triliun, kredit korporasi Rp 172,64 triliun, kredit kecil dan menengah Rp 243,69 triliun dan kredit konsumer Rp 152,86 triliun.