Emiten menara telekomunikasi, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) akan membagikan dividen tunai periode tahun buku 2021 sebesar Rp 122,5 miliar atau Rp 31,15 per saham. Hal itu telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung 1 Juli lalu.
Secara rinci, jumlah dividen tunai yang dibagikan perseroan tercatat 39% dari total laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk yang sebesar Rp 2,35 triliun.
Pemegang saham juga sepakat, sisa laba bersih sebesar Rp 583,3 miliar akan dialokasikan sebagai saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya.
Berdasarkan tahapan dan jadwal pembagian dividen, tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi akan berlangsung pada 11 Juli, sedangkan ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 12 Juli tahun ini.
Selanjutnya, cum dividen dan ex dividen di pasar tunai masing-masing berlangsung pada 13 Juli dan 14 Juli. Kemudian, tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 13 Juli.
"Pembayaran dividen akan dilakukan pada 27 Juli mendatang," ujar Sekretaris Perusahaan Bali Towerindo Sentra, Lily Hidayat, dalam keterangannya, dikutip Senin (11/7).
Sampai dengan periode 31 Maret 2022 yaitu pada kuartal I/2022, perseroan membukukan pendapatan usaha Rp 244,84 miliar.
Beberapa faktor yang akan mendorong kenaikan pendapatan perseroan pada periode 31 Maret 2022, yakni kondisi meningkatnya pos pendapatan menara dan jaringan, pendapatan komunikasi data, internet, dan televisi kabel.
Selain itu, pada kuartal I tahun ini, Bali Towerindo Sentra membukukan laba bruto sebesar Rp 139,3 miliar.
PT Bali Towerindo Sentra yaitu perusahaan penyedia infrastruktur Menara Telekomunikasi di Bali. Ada pun segmen kegiatan usahanya yaitu penyediaan infrastruktur menara telekomunikasi dan penyewaan infrastruktur jaringan fiber optic dan atau transmisi.
Pada Senin ini, harga saham BALI diperdagangkan pada kisaran Rp 850 sampai dengan Rp 870 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 3,36 triliun. Sejak awal tahun, saham Bali Tower masih melemah 2,29%.