PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) menjalin kerja sama terkait potensi dan analisa pengembangan bisnis energi hijau dan petrokimia serta peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) infrastruktur gas bumi.
Kedua pihak menandatangani nota kesepahaman kerja sama di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa (2/8). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso, dan Direktur Legal, External Affair & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai, serta Direktur Supply Chain Chandra Asri Ruly Aryawan.
Melalui kerjasama ini, Pertagas dan Chandra Asri bersinergi dalam menyediakan bahan baku jaringan pipa gas. Hal itu dilakukan untuk mendukung program 1 juta sambungan jaringan gas (Jargas) per tahun.
Kedua perusahaan juga akan mengembangkan pemanfaatan gas bumi dan turunan milik Pertagas untuk memenuhi kebutuhan produksi Pabrik Chandra Asri di Cilegon, Banten. Selain itu, menganalisa pemanfaatan fasilitas Chandra Asri untuk pengembangan infrastruktur terminal Liquefied Natural Gas (LNG) atau jaringan distribusi pipa gas Pertagas.
Langkah tersebut merupakan komitmen kedua pihak untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dengan mendorong penggunaan TKDN di Indonesia, serta penggunaan energi hijau untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada 2030.
Edi Rivai mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus menyediakan bahan baku jaringan pipa gas yang memenuhi seluruh Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi Pertagas.
"Chandra Asri berupaya menyediakan kebutuhan produk petrokimia bagi industri dalam negeri. Kami berharap kerjasama ini mampu meningkatkan persentase penggunaan komponen TKDN sesuai dengan program pemerintah," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (3/8).
Melalui kerjasama ini, Pertagas akan mengembangkan potensi penggunaan pipa PE 100 milik Chandra Asri untuk dimanfaatkan pada Jargas di Grup Pertagas, salah satunya Jargas Jogja – Solo – Semarang.
Gamal Imam Santoso mengatakan, kerja sama yang dibangun juga untuk mendukung program pemerintah dalam pemerataan pemanfaatan gas sebagai energi bersih, khususnya untuk pabrik petrokimia,
"Kerja sama ini memiliki potensi bisnis yang besar untuk industri gas, tidak hanya suplai gas untuk pabrik petrokimia, tetapi juga mendukung pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan," kata Gamal.