PT Bank Digital BCA (BCA Digital) menargetkan sebanyak 42.000 mahasiswa Universitas Bina Nusantara menjadi nasabah aktif perusahaan dan pengguna aplikasi Blu.
“Kami bangun literasi finansial dengan blue akademi, bukan soal nilai transaksi sekian keuntungan sekian. Kami ingin tumbuh bersama untuk siap melek finansial,” ujar Head of Digital Business BCA Digital, Edwin Tirta, Senin (8/8).
Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati menjelaskan, layanan bank as a service (BaaS) dari blu ini akan terintegrasi di dalam platform digital Binus.
Integrasi BaaS ini memungkinkan mahasiswa mengakses berbagai layanan perbankan Blu dari aplikasi Binus Maya Mobile, antara lain pembukaan rekening blu, transfer, tarik/setor tunai tanpa kartu di ATM BCA, top-up E-Money, dan kirim bluGift.
Rektor Binus University, Harjanto Prabowo mengatakan, kolaborasi dengan blu dari BCA Digital ini merupakan wujud keseriusan universitas untuk selalu menghadirkan layanan digital terdepan.
“Kolaborasi ini adalah bagian dari roadmap (peta jalan) BCA Digital untuk membangun ekosistem digital berkelanjutan di Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, Edwin Tirta mengatakan untuk tahun ini Blu menargetkan 1 juta lebih pengguna untuk akhir 2022. Namun, dirinya mengatakan mungkin pertumbuhannya tidak telalu agresif karena ingin menjaga kualitas.
BCA Digital aktif melakukan aktivitas keuangan keberlanjutan yang diusung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 51 tentang Keuangan Keberlanjutan. Saat ini Blu berhasil menurunkan sampah residu hingga 11% dari 36,1% di tahun 2021 menjadi 26,1% di tahun ini.
BCA Digital menyelenggarakan program edukasi keuangan untuk para nasabah yakni bluAcademy. Pelenggaraan program edukasi ini karena melihat banyaknya permasalahan dalam managemen keuangan yang dialami masyarakat.
Selain itu, Bank Digital BCA saat ini masih terus fokus menguatkan fundamental kinerja perusahaan. Hal ini dilakukan agar BCA Digital memiliki kinerja keuangan yang cukup kuat sebelum melakukan penawaran umum perdana di pasar modal Tanah Air.