Perusahaan pengembang metaverse, PT WIR ASIA Tbk., membukukan perolehan laba bersih senilai Rp 21,85 miliar pada periode semester pertama tahun ini. Laba bersih tersebut tercatat mengalami kenaikan 43,30% dari tahun sebelumnya Rp 15,24 miliar.
Meningkatnya laba bersih tersebut turut mengerek nilai laba per saham dasar menjadi Rp 1,83 per saham dari sebelumnya Rp 1,63 per saham.
Pada enam bulan pertama tahun ini, emiten bersandi WIRG ini mengantongi kenaikan pendapatan sebesar 112,49% menjadi Rp 650,70 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 306,21 miliar.
Rinciannya, pendapatan itu terbesar dikontribusi oleh penjualan macam-macam barang via platform sebesar Rp 505,95 miliar, naik dari tahun lalu Rp 212,13 miliar.
Kemudian, promosi dan iklan via platform juga naik dari sebelumnya Rp 17,21 miliar menjadi Rp 50,49 miliar. Lainnya, dikontribusi dari pengembangan aplikasi perangkat lunak Rp 50,43 miliar, konsultasi merek dan IT Rp 26,37 miliar dan komisi transaksi via platform RP 17,44 miliar.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan emiten bersandi WIRG tersebut juga meningkat 116,16% menjadi Rp 580,72 miliar dari tahun sebelumnya Rp 268,65 miliar. Sehingga, perusahaan mengantongi laba kotor sebesar Rp 69,98 miliar, dari capaian di tahun sebelumnya Rp 37,56 miliar.
Indikator | Semester I 2022 | Semester I 2021 | Perubahan |
Pendapatan | Rp 650,70 miliar | Rp 306,21 miliar | 112,49% |
Laba bersih | Rp 21,85 miliar | Rp 15,24 miliar | 43,30% |
Aset | Rp 751,96 miliar | Rp 260,27 miliar | 188,91% |
Liabilitas | Rp 161,35 miliar | Rp 109,95 miliar | 49,75% |
Ekuitas | Rp 751,96 miliar | Rp 260,27 miliar | 292,89% |
Sumber: Laporan keuangan perusahaan, data diolah penulis
Sampai dengan 30 Juni 2022, total aset perusahaan mencapai Rp 751,96 miliar, meningkat signifikan sebesar 188,91% dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 260,27 miliar.
Liabilitas perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 49,75% menjadi Rp 161,35 miliar dari tahun sebelumnya Rp 109,95 miliar. Sedangkan, ekuitas perusahaan mengalami kenaikan sebesar 292,89% menjadi Rp 751,96 miliar dari sebelumnya Rp 260,27 miliar.
Meski laba perseroan mengalami kenaikan, pada perdagangan Selasa ini, harga saham WIRG mengalami pelemahan sebesar 4,24% ke level Rp 565 per saham. Dalam sepekan terakhir, harga saham perseroan juga turun 5,04% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 6,73 triliun.
WIR Asia melantai di pasa modal domestik Senin (4/4) lalu dengan sebanyak 2,33 miliar saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, serta 233,7 juta saham tambahan karena terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat. Dengan harga saham perdana yang ditetapkan sebesar Rp 168 per saham, perseroan memperoleh dana IPO sebesar Rp 431,9 miliar.
Sejumlah tokoh nasional dan pengusaha turut menjadi investor WIR Grup. Berdasarkan prospektus yang dirilis perseroan, PT Wir Global Kreatif (WGK) menjadi pemegang saham terbesar dengan kepemilikan 22,46% dan PT Laut Biru Teknologi (LBT) sebesar 36,01%.
Kemudian, terdapat nama pengusaha sekaligus pemilik klub sepakbola Bali United, Pieter Tanuri yang memegang 0,64% saham WIRG sebelum IPO. Petinggi Grup Indika juga masuk dalam daftar investor pra-IPO WIR Grup, di antaranya Arsjad Rasjid yang merupakan Direktur Utama PT Indika Energy Tbk (INDY) sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Arsjad tercatat memegang 0,16% saham WIR Grup.