Induk holding farmasi BUMN, PT Bio Farma menargetkan produksi 120 juta dosis vaksin Covid-19 IndoVac pada tahun 2023 mendatang. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus Covid 19 di Tanah Air.
Direktur Tranformasi dan Digital PT Bio Farma, Soleh Ayubi, mengatakan pada tahun 2022 ini, perusahaan memiliki target untuk memproduksi sebanyak 20 juta dosis vaksin Covid-19 di dalam negeri.
"Ini terkait dengan kesediaan vaksin covid yang mulai berkurang di beberapa daerah. Kami tahun ini bisa memproduksi 20 juta dosis vaksin dalam negeri asli," kata Soleh di Kementerian BUMN, Selasa (8/11).
Soleh menargetkan produksi vaksin Covid-19 buatan dalam negeri di tahun depan mencapai 12o juta dosis yang akan digunakan untuk menangkal varian-varian baru seperti varian Omicron. Namun, tidak termasuk dalam varian yang paling terbaru seperti subvarian Omicron XBB dan XBC.
"Itu sudah bisa digunakan menangkal varian-varian yang baru, tapi varian yang terbaru itu belum. Sedang kami kerjakan, nanti kalau ada hasil kajian kami, hasil studi kami akan sampaikan kepada publik ya," tuturnya.
Soleh juga menyampaikan, saat ini Bio Farma sudah memproduksi 12 bahan baku obat sejak tahun 2016 saat membentuk perusahaan patungan (joint venture) bersama perusahaan farmasi asal Korea Selatan. Di tahun 2024, katanya Bio Farma menargetkan mampu memproduksi 28 bahan baku obat dan bisa mengurangi 20% impor bahan baku ke Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah meluncurkan sekaligus melakukan penyuntikan perdana Vaksin IndoVac yang diproduksi oleh perusahaan farmasi milik negara, PT Bio Farma (Persero). Peluncuran dilakukan di Gedung Bio Farma, Bandung, Kamis (13/10).
IndoVac merupakan hasil kerja sama antara Bio Farma dengan dengan Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat (AS). Bio Farma juga meneken kerja sama dengan perusahaan farmasi Inggris ProFactor Pharma, di KBRI London, Inggris, pada akhir bulan lalu. Dalam kerjasama tersebut, Bio Farma akan mendapat hak eksklusif untuk pengembangan bersama produk darah Recombinant Factor VIII (ProFactor dan Bio Farma) secara global.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, hal ini merupakan bukti nyata keseriusan pemerintah dalam membangun ketahanan kesehatan nasional.
Menurut Erick, Indonesia menjadi ‘hub’ produksi untuk vaksin dunia. "ProFactor akan mendistribusikan ke Eropa dan Amerika, Indonesia untuk wilayah Asia, Afrika dan lain-lain. Ini contoh kerja sama yang kami terus dorong ke depan," lanjut Erick.