Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) malah melonjak 2,8% atau 6 poin ke level Rp 220 pada penutupan sesi I perdagangan saham Jumat (18/11), hari ini.  Pergerakan saham terjadi sesaat setelah GoTo memastikan akan memangkas 1.300 karyawan dalam waktu dekat.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham dibuka di zona hijau dengan level Rp 216 atau naik dari penutupan kemarin, Rp 214. Saham ditransaksikan pada rentang harga Rp 212 - Rp 222.

Adapun, volume saham yang diperdagangkan sampai sesi pertama hari ini tercatat 555,7 juta saham, dengan nilai transaksi Rp 121 miliar, dan frekuensi perdagangan sebanyak 10.625 kali. Sampai saat ini, nilai kapitalisasi pasar GoTo berada di level Rp250,56 triliun.

Secara akumulatif, harga saham GoTo melonjak 10% dalam waktu sebulan, namun merosot 34,13% dalam kurun tiga bulan terakhir. 

Dalam pernyataan resmi, Manajemen GoTo mengatakan, jumlah karyawan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) merupakan 12% dari total tenaga kerja GoTo. Pengurangan tersebut juga akan berdampak pada semua divisi. Langkah ini dilakukan karena perusahaan sedang berupaya melakukan efisiensi keuangan.

Manajemen GoTo mengatakan, perusahaan harus mengambil keputusan yang sulit di tengah kondisi perlambatan makro ekonomi yang terjadi.

"Tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan," kata manajemen, Jumat (18/11).

Maka itu, perusahaan harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu layanan on-demand, perdagangan elektronik atau e-commerce, dan teknologi finansial atau financial technology (Fintech).

Manajemen mengaku, GoTo telah mencatatkan pertumbuhan yang konsisten di bidang ini, didorong oleh strategi perusahaan yang menyasar pada peningkatan jumlah pengguna multiplatform, alokasi insentif secara efektif, serta membangun sinergi terintegrasi dalam ekosistem.

Untuk mendukung percepatan pertumbuhan, sejak awal tahun, GoTo juga melakukan evaluasi terkait optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, dan melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama.

Pada akhir kuartal kedua 2022, menurut manajemen, perusahaan melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing.

Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih lincah, dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang. GoTo juga memberikan dukungan pencarian kerja serta layanan konseling.