Emiten konsumer PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menggeser emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dari daftar 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar (big cap).
Saat ini, ICBP menempati peringkat ke-10 dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 7,71 miliar atau setara Rp 120,4 triliun (asumsi kurs Rp 15,618).
Sedangkan, Adaro Energy menduduki peringkat ke-12 dibawah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart (AMRT) dengan kapitalisasi pasar US$ 6,77 miliar atau Rp 105,7 triliun.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (5/1), Adaro Energy anjlok lagi hingga 3,94% ke level Rp 3.170 per saham dengan nilai kapitalisasi Rp 101,4 triliun. Bahkan, Adaro Energy sempat kena auto rejection bawah (ARB) pada perdagangan Rabu (4/1) kemarin setelah ambles 6,25% ke Rp 3.300 per saham. Padahal, sahamnya sempat berada di harga tertinggi Rp 3.560 per saham.
Sedangkan Indofood CBP yang merupakan anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pada penutupan perdagangan sesi pertama naik 1,24% ke level Rp 10.225 per saham. Nilai kapitalisasinya mencapai Rp 119,2 triliun. Dalam tiga bulan terakhir, emiten konsumer milik taipan Anthony Salim ini mengalami kenaikan hingga 15,86%.
ICBP merupakan salah satu produsen produk konsumen bermerek, dengan kegiatan usaha yang terdiversifikasi, antara lain mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta minuman. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki puluhan pabrik yang tersebar di Indonesia, Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko, Serbia, dan Ghana.
ICBP mencatat pendapatan Rp 48,91 triliun pada kuartal tiga 2022. Perolehan ini naik 15% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 42,62 triliun. Sejalan dengan kenaikan tersebut, laba usaha ICBP naik 8% secara tahunan menjadi Rp 9,55 triliun. Namun laba bersihnya turun 33,46% year on year menjadi Rp 3,3 triliun hingga kuartal tiga 2022.