Bahana Sekuritas meningkatkan rekomendasi beli untuk saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dari sebelumnya mempertahankan. Adapun target harga direvisi naik menjadi Rp 10.900 dari sebelumnya Rp 10.500 per saham. Hal itu berdasarkan target price to book value 1,9 kali dengan estimasi tahun 2023. Serta deviasi standar 1,5x di atas rata-rata rata-rata 5 tahun.
Sejalan dengan itu, laba bersih bank dengan kode emiten BMRI tersebut tahun 2023 juga diproyeksikan akan naik dari Rp 45,29 triliun menjadi Rp 51,24 triliun. Tahun lalu, Bank Mandiri mencatatkan laba sebesar Rp 41,2 triliun pada 2022. Capaian ini naik 46% secara tahunan dibanding tahun sebelumnya atau cetak rekor tertinggi.
Proyeksi itu didukung kinerja keuangan BMRI pada kuartal empat 2022 yang lebih baik dibandingkan ekspektasi. Hal ini didukung oleh biaya bunga dan operasional yang lebih rendah dari perkiraan. Rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) juga menjadi sentimen positif atas pergerakan harga saham bank pelat merah itu.
“Kinerja yang baik tersebut mendorong kami merevisi naik target kinerja keuangan Bank Mandiri dengan perkiraan pertumbuhan laba bersih mencapai 13% tahun 2023. Kami juga merevisi naik target harga saham BMRI dari Rp 10.500 menjadi Rp 10.900,” ujar Analis Bahana Sekuritas Yusuf Ade Winoto dalam risetnya dikutip Senin (6/2).
Selain merivisi target laba bersih, Bahana Sekuritas juga memperkiraan pendapatan bunga bersih akan naik dari Rp 94,56 triliun menjadi Rp 102,35 triliun di tahun ini.
Bahkan, Bahana Sekuritas juga merevisi naik target laba bersih BMRI tahun 2024 dari sebelumnya Rp 49,73 triliun menjadi Rp 56,02 triliun. Begitu juga dengan perkiraan pendapatan bunga bersih direvisi naik dari Rp 101,55 triliun menjadi Rp 109,88 triliun.
Teranyar Bank Mandiri berencana menggelar stock split dengan rasio 1:2. Nilai nominal saham perseroan akan dipecah dari Rp 250 menjadi Rp 125 per saham. Stock split bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Stock split tersebut juga bertujuan untuk memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham, sehingga mencapai trading range optimal untuk menjangkau berbagai lapisan investor.
Jika stock split terlaksana, jumlah saham BMRI akan meningkat dari 64 miliar saham menjadi 128 miliar saham. Stock split saham tersebut akan direalisasikan setelah mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 14 Maret 2023. Sedangkan awal perdagangan saham hasil stock split ditargetkan pada 12 April 2022.