PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan kenaikan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 116,90% menjadi Rp 1,32 triliun pada 2022 dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp 611,34 miliar.
Berdasarkan data keterbukaan informasi BEI dikutip Rabu (22/2), kenaikan laba seiring pendapatan Astra Otoparts yang yang naik 22,64% menjadi Rp 18,58 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 15,15 triliun.
Pendapatan grup perusahaan komponen otomotif milik PT Astra International Tbk (ASII) ditopang oleh segmen penjualan barang Rp 18,40 triliun yang naik 22,50%. Serta pendapatan jasa sebesar Rp 174,85 miliar yang naik 35,19%.
Pendapatan dari pihak-pihak berelasi tercatat senilai Rp 6,56 triliun, naik 24,47%. Adapun kontribusi terbesar datang dari PT Astra Honda Motor sebesar Rp 3,70 triliun dan PT Astra Daihatsu Motor Rp 1,68 triliun.
Sementara itu pendapatan dari pihak ketiga didominasi oleh pasar lokal senilai Rp 10,42 triliun dan ekspor Rp 1,58 triliun. Masing-masing meningkat 23,31% dan 11,26%.
Seiring lonjakan penjualan, beban pokok pendapatan perseroan juga meningkat 19,56% menjadi Rp 15,89 triliun dari sebelumnya Rp 13,29 triliun.
Dengan demikian laba bruto AUTO pun meningkat 44,08% menjadi Rp 2,68 triliun dari sebelumnya Rp 1,86 triliun. Sementara laba tahun berjalan sebesar Rp 1,47 triliun lompat hingga 132,19%. Di mana laba per saham naik dari Rp 127 menjadi Rp 275 pada tahun buku 2022.
Di sisi aset juga tercatat ada pertumbuhan dari Rp 16,94 triliun menjadi Rp 18,52 triliun. Begitupun dengan jumlah liabilitas AUTO yang juga bertambah dari Rp 5,10 triliun menjadi Rp 5,46 triliun.
Sebagai informasi, di sektor manufaktur, AUTO memiliki 4 unit bisnis, 11 anak perusahaan konsolidasi, 20 entitas asosiasi dan ventura bersama, serta 13 cucu perusahaan.
Dengan pelanggan dari Toyota, Daihatsu, Lexus, Isuzu, UD Trucks, Hino, Honda, Hyundai, Mitsubishi, Nissan, Kia, Mazda, Mercedes-Benz, Perodua, Renault, Suzuki, Volvo, dan Wuling untuk kendaraan roda empat dan Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, TVS, Piaggio dan Viar untuk kendaraan roda dua.
Perusahaan juga memiliki 3 unit bisnis, 2 anak perusahaan terkonsolidasi dan 1 cucu perusahaan yang mencakup unit bisnis domestik, internasional dan ritel yang mendistribusikan komponen otomotif ke pasar pengganti.
Perusahaan memiliki 46 diler utama, 26 kantor penjualan, 397 toko ritel modern, dan 12.000 toko suku cadang pengecer di seluruh Indonesia.
Selain itu, pangsa pasar perusahaan juga meluas hingga ke lebih dari 40 negara di kawasan Afrika, Amerika, Asia Oseania, Eropa, dan Timur Tengah.