Emiten produsen baja BUMN, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melalui anak usahanya, PT Krakatau Sarana Infrastruktur telah melakukan penutupan transaksi perjanjian jual beli saham bersyarat dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo mengatakan, seluruh kondisi dalam perjanjian tersebut telah dipenuhi sehingga pengalihan saham PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL) sebesar 70% dan PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) sebesar 49% dari PT KSI kepada Chandra Asri dengan nilai total sebesar Rp 3,24 Triliun menjadi sah.
Prosesi ini dilakukan dengan penandatangan oleh Plt. Direktur Utama PT KSI Anton Firdaus dan Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra yang disaksikan oleh Dirut KRAS.
“Dengan adanya penandatanganan ini maka Chandra Asri menjadi pemegang saham dua anak usaha PT KSI," kata Purwono, dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (28/2).
Purwono menyampaikan, setelah penandatanganan akta jual beli saham, hasil transaksi ini akan digunakan untuk pembayaran utang Tranche B yang direncanakan selesai akhir 2023.
Di sisi lain, sinergi KSI dan Chandra Asri yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pasokan air dan energi untuk kebutuhan industri di Cilegon dan juga masyarakat sekitar.
Direktur Utama Chandra Asri Petrochemical, Erwin Ciputra mengatakan, sinergi ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi pemangku kepentingan serta meningkatkan layanan publik seperti penyediaan listrik dan air bersih untuk industri di wilayah Cilegon serta dapat membuka lapangan kerja seiring dengan pengembangan bisnis.
Lebih lanjut, Erwin mengatakan aksi korporasi ini juga dilakukan untuk memanfaatkan utilitas sebagai penunjang proses operasional, teknis dan keuangan terutama untuk pengembangan kompleks petrokimia kedua Chandra Asri yang berskala global (CAP2) ke depan.
“Akuisisi yang dilakukan Chandra Asri ini merupakan langkah strategis untuk mengintegrasikan seluruh aset infrastruktur, penyediaan listrik dan air yang dimiliki oleh PT KDL dan PT KTI dalam memenuhi kebutuhan industri di Cilegon serta mendukung kebutuhan rencana ekspansi CAP2,“ kata Erwin.