Emiten operator telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana memperluas jangkauan jaringan generasi keempat (atau 4G) ke sejumlah wilayah di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara pada 2023.
Terkait ekspansi jaringan tersebut, perusahaan menyiapkan dana sekitar Rp 1,5 triliun atau separuh dari porsi alokasi belanja modal atau capital expenditures (capex) yang disiapkan perusahaan sekitar Rp 3 triliun untuk penambahan Base Transceiver Station (BTS) tahun ini.
“Salah satu capex yang kita dapatkan memang kita pakai untuk ekspansi bisnis kita pada tahun 2023 ini. Salah satunya adalah untuk penambahan jaringan kita,” kata Wakil Presiden Jaringan Operasi FREN, Agus Rohmat kepada wartawan di Yogyakarta pada Kamis (9/3).
“Bukan hanya untuk BTS. Ada beberapa, untuk core network, mungkin salah satunya untuk 5G juga.”
Agus menambahkan, perusahaan berencana mulai membangun jaringan di Bengkulu pada triwulan ketiga 2023. Pada triwulan keempat, perusahaan akan mulai pengembangan di Palu, Sulawesi Tengah. Selain itu, salah satu wilayah di Nusa Tenggara Timur juga telah masuk ke dalam rencana bisnis tahun ini.
“Tahun ini proses pembangunan. Mudah-mudahan kalau cepat harusnya tahun ini kita harapkan sudah ada sinyalnya. Tapi paling lambat triwulan I tahun depan,” ujarnya.
Smartfren juga tengah melakukan analisis bisnis untuk pembangunan jaringan di Kalimantan Tengah. Setelah analisis bisnis, perusahaan mungkin akan mulai membangun pada triwulan ketiga atau keempat 2023. Dalam jangka panjang, perusahaan juga ingin memperluas jangkauan ke Kendari, Sulawesi Tenggara.
Agus melanjutkan, perluasan jaringan ke daerah-daerah tersebut membutuhkan pengadaan lebih dari 20 BTS di setiap daerah.
Saat ini, Smartfren telah mengoperasikan lebih dari 43.000 BTS dengan jaringan 4G untuk melayani lebih dari 285 kota di sebagian besar wilayah Indonesia. Perusahaan yang terafiliasi dengan grup Sinar Mas ini belum menjangkau Maluku dan Papua.
Smartfren melaporkan pada Februari 2023 bahwa perusahaan menambah 1.000 BTS di Jawa Timur. Penambahan BTS ini adalah hasil kerjasama dengan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang telah dimulai sejak 2022 dan diperkirakan akan selesai pada akhir 2023.