PT Timah Tbk (TINS) membukukan pendapatan sebesar Rp 12,5 triliun di tahun 2022. Jumlah tersebut menyusut  14,29% dibandingkan pendapatan tahun 2021 yang mencapai Rp 14,61 triliun.

Melansir laporan keuangan perseroan, produsen dan eksportir logam timah ini juga mencatatkan beban pokok pendapatan TINS yang menurun. Sepanjang tahun 2022 beban pokok pendapatan perusahaan hanya Rp 9,98 triliun. Sedangkan pada 2021, tercatat beban pokok pendapatan Rp 11,1 triliun turun 10,65%.

Sedangkan laba bruto TINS turun 26,45% secara tahunan menjadi Rp 2,53 triliun di akhir 2022. Maka dari itu, laba bersih TINS pun turun 20% di tahun 2022. Tercatat, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk TINS pada tahun 2022 sebesar Rp 1,04 triliun.

Pada tahun 2021, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk TINS mencapai Rp 1,30 triliun.

Kendati terus membukukan penurunan, realisasi laba bersih TINS tersebut melampaui target di tengah fluktuasi harga jual logam timah yang cukup tinggi.

Kinerja TINS di tahun 2022 didorong oleh upaya efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt dan konsistennya peningkatan kinerja anak usaha segmen non timah

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid