PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melepaskan seluruh kepemilikan sahamnya di PT Famon Bros Sedaya Tbk (PRAY) atau pengelola Primaya Hospital. Perusahaan investasi yang didirikan Sandiaga Salahuddin Uno dan Edwin Soeryadjaya tersebut menjual 425,4 juta saham Famon Bros Sedaya.
Direktur PRAY Leona Agustine Karnali menjelaskan, transaksi penjualan Saratoga dilakukan pada 27 Februari 2023 lalu. Setelah transaksi tersebut Saratoga Investama tak lagi memiliki saham di PRAY.
"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari Saratoga Investama Sedaya, pelepasan saham tersebut dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang SRTG sudah lakukan di perseroan," kata Leona dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam surat keterangan yang sama, dijelaskan bahwa PT Famon Obor Maju, PT Awal Bros Citra Batam, PT Sehat Abadi Cemerlang, dan Yos Effendi Susanto juga melakukan divestasi saham PRAY pada akhir Februari.
Leona menjelaskan, keempat pihak tersebut melakukan divestasi untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang sudah dilakukan di PRAY.
Sedangkan, Archipelago Investment Pte Ltd (AI) melakukan peningkatan investasi di PRAY. Berdasarkan konfirmasi yang diterima PRAY, peningkatan investasi AI dilatarbelakangi oleh potensi pasar yang besar di Indonesia dan meningkatnya permintaan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“AI berpandangan bahwa industri rumah sakit di Indonesia merupakan industri yang menarik sebagai salah satu portofolio investasi,” kata Leona.
Leona menambahkan, AI memiliki saham dalam perseroan untuk kepentingan Pemerintah Singapura yang merupakan pemilik manfaat dari saham-saham tersebut.
“Tujuan AI melakukan investasi ini adalah untuk mendapatkan keuntungan Peningkatan investasi yang dilakukan oleh AI tidak berakibat pada perubahan pengendali dan penerima manfaat (ultimate beneficial owner) dalam perseroan,” ujar Leona.
Berdasarkan keterbukaan informasi, AI membeli sebanyak 3.092.358.400 saham di harga Rp 954 per unit pada 27 Februari. Nilai transaksinya mencapai Rp 2,95 triliun.
Sebelum transaksi ini, saham RS Primaya dimiliki 46,47% oleh PT Famon Obor Maju selaku pengendali, Archipelago Investment 27,15%, PT Awal Bros Citra Batam 9,04% dan pemegang saham lainnya 9,04%.
PRAY melantai di BEI pada 8 November 2022 lalu dengan harga IPO Rp 900 per saham dan kini, sahamnya diperdagangkan di level Rp 750 sampai Rp 770 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 10,61 triliun.