Emiten pengelola jalan tol BUMN, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan menjual 35% kepemilikan sahamnya melalui anak usahanya, PT Jasamarga Transjawa Tol kepada mitra strategis.
Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur mengatakan, pihaknya sedang melaksanakan proses non deal roadshow (NDR) kepada para investor.
“Divestasi itu lagi proses ya, kita targetkan selesai di triwulan keempat tahun ini. Sekarang lagi proses berjalan kira lagi non deal roadshow ke investor-investor,” ujar Subakti ketika ditemui di Jakarta, Kamis (6/4).
Diberitakan sebelumnya JSMR berencana melepaskan kepemilikan usaha PT Jasamarga Transjawa Tol melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement untuk mendatangkan investor strategis.
Melansir Bloomberg, Jasa Marga diperkirakan bakal memperoleh sekitar US$ 300 juta. Jika mengacu kurs di Rp 15.168 per dolar Amerika Serikat (AS), nilai transaksinya mencapai Rp 4,55 triliun.
“Perusahaan yang terdaftar di Jakarta itu dapat memperoleh sekitar US$ 300 juta dalam penjualan saham di PT Jasamarga Transjawa Tol," jelas sumber Bloomberg yang tak ingin disebutkan namanya, Rabu (15/2).
Untuk diketahui, sepanjang tahun 2022, JSMR membukukan laba bersih senilai Rp 2,74 triliun hingga kuartal IV 2022. Laba tersebut naik 70,05% dibandingkan laba tahun lalu pada periode yang sama Rp 1,61 triliun.
Seiring dengan kenaikan laba, pendapatan Jasa Marga turut meningkat 9,13% menjadi Rp 16,58 triliun sepanjang 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 15,16 triliun.
Meningkatnya pendapatan perseroan disebabkan oleh raihan dari pendapatan tol Rp 12,44 triliun hingga akhir 2022. Raihan dari pendapatan tol tersebut melaju 15,36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,78 triliun.
Melihat pergerakan hari ini, saham JSMR naik 1,50% atau 50 poin ke level Rp 3.380 per saham. Volume perdagangan mencapai 3,90 juta dengan nilai transaksi Rp 13,09 miliar dan frekuensi 2.546 kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 24,5 triliun