Peralihan pola transaksi masyarakat dengan menggunakan transaksi digital semakin signifikan, hal ini menyebabkan peningkatan volume transaksi masyarakat di platform digital.
Keberhasilan transformasi digital di industri perbankan ditunjukkan dengan keberadaan produk-produk digital banking yang semakin reliable dan mampu manjawab kebutuhan masyarakat.
Salah satu keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melalui super apps digital banking andalannya yakni BRImo.
Tercatat hingga akhir Maret 2023 (dalam 3 bulan) BRImo berhasil membukukan sebanyak 225 juta transaksi finansial atau melonjak hingga 154,63% year-on-year (yoy).
Jumlah tersebut diiringi dengan peningkatan volume transaksi yang tumbuh sebesar 144,66% yoy menjadi Rp322,83 triliun. Dari sisi jumlah user juga terus mengalami peningkatan dan telah tembus 26,3 juta pengguna BRImo.
Pertumbuhan performa BRImo tersebut disampaikan oleh Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha. Menurutnya, pertumbuhan jumlah transaksi bersifat fluktuatif sesuai dengan ritme finansial dari nasabah.
“Sistem di aplikasi BRImo selalu disiapkan agar tetap kukuh menghadapi lonjakan transaksi yang biasanya terjadi pada masa-masa pergantian bulan dan pembayaran upah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/4).
“On a very good day, sistem kami membukukan lebih dari 100 juta transaksi. BRImo sendiri misalnya, sudah semakin terbiasa menangani mendekati 15 ribu transaksi per detik. Angka-angka seperti inilah yang membuat BRI tidak bisa tidak mempersiapkan kapasitas yang memadai untuk kelancaran transaksi para nasabah setia kami,” tambah Arga.
Untuk menjaga ketahanan sistem di tengah lonjakan tersebut, BRImo terus mengalami pemutakhiran di antaranya, penambahan kapasitas computing yang berkelanjutan sejalan dengan kurva pertumbuhan transaksi. Selain itu, upaya-upaya pengoptimalan dari segi logika dan algoritma pemrograman juga aktif dilakukan.
Arga menambahkan, BRImo disiapkan untuk menghadapi pertumbuhan yang drastis sampai 5-6 kali lipat dari angka-angka saat ini.
“Saya justru berbangga dan berbahagia akan tantangan semacam ini karena it's a welcome challenge. Ini saya artikan bahwa perjalanan digital yang kami tempuh bersama nasabah kami, berhasil membawa mereka melakukan leap-of-faith kepada layanan digital,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada akhir 2022 BRI telah menunjukkan hasil manis dari upaya transformasi digital. Sebanyak 98,41% transaksi tercatat telah memanfaatkan platform digital, artinya hanya 1,59% dari transaksi nasabah BRI yang masih dilakukan di unit-unit kerja fisik.
“Di saat itu juga, pengguna aplikasi BRImo mencatatkan 23,8 juta user, artinya kenaikan sebanyak 2,5 juta user hanya dalam jangka waktu tiga bulan,” kata Arga.
Arga mengapresiasi banyak pihak termasuk para Penyuluh Digital BRI yang telah bekerja keras mengoptimalkan pelayanan ke nasabah. Di sisi lain, Arga mengingatkan terkait risiko digital yang dimungkinkan dapat terjadi.
“Kami atribusikan kesuksesan ini kepada inisiatif Penyuluh Digital kami yang menularkan pengetahuan digital mereka kepada nasabah kami, sembari mengingatkan juga kepada mereka risiko-risiko digital seperti pencurian kredensial perbankan dan social engineering,” pungkasnya.