Penjualan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Panin Bank oleh pemegang saham mayoritas dikabarkan terhenti. Sebelumnya dua raksasa keuangan Jepang, Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) digadang-gadang telah menunjukkan minatnya untuk membeli bank yang telah berdiri sejak 1971 tersebut.
Dikutip dari Bloomberg News, Rabu (26/4) aksi tersebut berhenti karena para penawar mengkhawatirkan valuasi dan kebutuhan modal yang besar untuk sebuah transaksi.
Sumber Bloomberg mengatakan, para calon peminat telah berdiskusi dengan pihak pengendali Panin Bank, tetapi pembicaraan tidak menemui kata sepakat. Beberapa calon pembeli juga khawatir akan mengeluarkan modal besar untuk akuisisi ini di tengah volatilitas pasar.
Sebelumnya pemegang saham terbesar Panin Bank, keluarga Gunawan dengan kepemilikan 46% (melalui PT Panin Financial Tbk atau PNLF) dan ANZ Group Holdings Ltd sekitar 38,8% dikabarkan telah bekerja sama dengan penasihat keuangan masing-masing saat mereka menjajaki potensi penjualan saham mereka di bank tersebut.
Kebuntuan terjadi di tengah keruntuhan Silicon Valley Bank di AS dan pengambilalihan darurat Credit Suisse Group AG oleh saingannya yang lebih besar UBS Group AG pada bulan Maret. Ini juga merupakan perubahan lain dalam rangkaian upaya jangka panjang oleh beberapa pemegang saham Panin Bank untuk menjual saham mereka.
Keengganan keluarga Gunawan untuk memberikan kursi dewan kepada investor yang masuk telah menghalangi negosiasi ANZ sebelumnya dengan para pelamar, Bloomberg News melaporkan pada tahun 2015.
Pada penutupan perdagangan Rabu (26/4), harga saham PNBN tergelincir ke zona merah dengan terkoreksi 3,42% atau 45 poin ke posisi Rp 1.270 per sahamnya. Padahal pada sesi I saham PNBN anteng di zona hijaunya dan sempet sentuh level Rp 1.350 per saham.
Laba Merosot
Sementara itu terkait kinerja keuangan, laba Panin Bank turun 9,88% di kuartal I 2023 secara tahunan menjadi Rp 589,52 miliar dari kuartal I 2022 yang mencapai Rp 654,15 miliar. Laba per saham pun tergerus dari Rp 27,16 menjadi Rp 24,47 per lembarnya.
Salah satu faktor yang dipercaya menjadi penyebab menurunnya perolehan laba Bank Panin adalah membengkaknya beban bunga yang menembus angka Rp 1,29 triliun dari sebelumnya Rp 922,91 miliar.
Beban operasional tenaga kerja juga naik 13% menjadi Rp 611 miliar dari posisi sebelumnya Rp 538 miliar. Ada juga penambahan beban operasional lain-lain dari beban premi penjaminan menjadi sebesar Rp 147 miliar.
Sementara itu, penyaluran kredit oleh Bank Panin berada di angka Rp 123,92 triliun, naik tipis dari periode yang sama tahun lalu Rp 123,26 triliun. Adapun aset Bank Panin tercatat senilai Rp 206,61 triliun. Sedangkan liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat Rp 144,33 triliun dan Rp 51,40 triliun.
PT Bank Pan Indonesia Tbk didirikan dengan pada 17 Agustus 1971. Bank berkedudukan di Jakarta dengan 57 kantor cabang di Indonesia dan 1 kantor perwakilan di Singapura. Jumlah rata-rata karyawan bank dan entitas anak sebanyak 10.839 karyawan.