12 Kali ARA Dalam Sebulan, Ini Kabar Terbaru Arsy Buana Travelindo

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Warga mengamati informasi paket keberangkatan umrah secara daring di Jakarta, Kamis (5/11/2020). Sejumlah biro perjalanan umrah dan haji mulai membuka kembali layanan keberangkatan umrah setelah Pemerintah Arab Saudi memutuskan menerima jemaah yang hendak beribadah di Kota Suci Mekah dan Madinah.
Penulis: Lona Olavia
9/5/2023, 13.46 WIB

PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) menjajaki kerja sama dengan Group Rawda For Hotel and Management (Group Rawda) guna memperkuat layanan akomodasi di Tanah Suci Mekkah. Penjajakan itu bagian dari tindak lanjut (follow up) keikutsertaan perseroan dalam Arabian Travel Market (ATM), di Dubai awal Maret 2023.

"Di Saudi Arabia kami melanjutkan pertemuan dengan Group Rawda For Hotel and Management, salah satu yang memiliki hotel di Madinah dan Makkah," ujar Direktur Utama Arsy Buana Travelindo Saipul Bahri dalam keterangan resmi Selasa (9/5).

Dia menjelaskan, pihaknya sedang negosiasi terkait jumlah kamar dan harga dengan Group Rawda. Adapun keikutsertaan perseroan dalam ajang ATM merupakan bagian dari roadshow perseroan untuk memaksimalkan persiapan umrah musim depan.

Saat ini, perseroan sudah menyediakan tiket untuk periode Juli-Desember 2023, diperkirakan sudah tersedia 4.000-an seat umrah dari maskapai Garuda, Saudia, Oman Air, dan Qatar Air. Sebanyak 4.000-an seat itu sudah kontrak dan bayar.

"Insya Allah dalam waktu dekat kita akan melengkapi dengan tambahan Lion Air sebagai bagian dari persiapan untuk paket ekonomis," kata Saipul.

Terkait persiapan akomodasi, tambah dia, Arsy Buana menargetkan memiliki 1.000 kamar di Makkah dan 500 di Madinah.

"Alhamdulillah saat ini kita sudah dapat memastikan untuk berkontrak dengan hotel Fajrbade2 di Makkah sebanyak 624 kamar, untuk musim umrah 1445 Hijriah, nilai kontrak ini memiliki potensi revenue sekitar 58 Juta SAR atau setara Rp 232 miliar dengan kurs Rp 4.000/SAR," ujar Saipul.

Kinerja Saham

Sementara itu harga saham HAJJ telah melesat sebanyak 275% terhitung sejak listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 April hingga 8 Mei 2022. Bahkan, saham ini tercatat sudah 12 kali menyentuh auto reject atas (ARA).

ARA adalah persentase batas kenaikan harga tertinggi dari saham. Sejak awal pandemi sampai akhir Mei 2023 BEI menetapkan batas ARA yakni saham harga Rp 50-200 batas ARA 35% dan Rp 200-5.000 batas ARA 25%. Biasanya saham yang baru IPO atau go public seringkali mengalami ARA karena banyak orang ingin memiliki saham tersebut pada saat penawaran perdana di mana harga saham cenderung masih murah.

Emiten yang sahamnya dicatatkan di papan akselerasi ini telah menguat dari level harga perdana IPO Rp 140 per saham menjadi Rp 525 per saham hanya dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Namun pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (9/5) saham HAJJ jeblok 3,81% menjadi Rp 505 per sahamnya.

Secara kinerja, Arsy Buana mencatatkan pendapatan Rp 121 miliar di kuartal I 2023, melesat 195% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 41 miliar. Hal ini ditopang normalnya kegiatan ibadah umrah ke Arab Saudi, menyusul makin terkendalinya pandemi Covid-19.

Saipul Bahri mengatakan, ibadah umrah telah memasuki fase normalisasi. Sebab, pemerintah Arab Saudi telah membuka kembali ibadah umrah selepas meredanya pandemi Covid-19.

Usai pembukaan itu, sebanyak 1,5 juta orang telah menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci. Sehingga hal itu berdampak positif bagi perseroan selaku penyedia layanan umrah dan haji meliputi penyediaan kamar hotel, tiket, dan land arrangement.

Pada 2022, bisnis perseroan mulai menggeliat kembali, setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Tahun lalu, Arsy Buana mampu mengumpulkan pendapatan Rp 320 miliar dengan lonjakan laba bersih hingga 2.500%. Tren ini berlanjut memasuki 2023.  

Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan Rp 460 miliar, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 320 miliar. Dia meyakini, target pendapatan itu tercapai, karena realisasi sampai kuartal I sudah melampaui target.

Perseroan pun menargetkan melayani sekitar 16 ribu jemaah umrah ke Tanah Suci, naik dari tahun lalu 14 ribu. Lalu tahun depannya 16-18 ribu jemaah umrah.

“Jemaah umrah Indonesia mencapai 1,5 juta per tahun. Jumlah ini diyakini terus melesat, mengingat Arab Saudi menargetkan jumlah jemaah umrah menembus 30 juta pada 2023. Ini memperkuat prospek bisnis ABT,” kata Saipul di Jakarta, Jumat (14/4).

Dia menilai, bisnis layanan umrah dan haji sangat besar. Dalam satu tahun, nilai pasar ekosistem layanan ini mencapai Rp 200 triliun.

Oleh karena itu, perseroan akan menambah jumlah kamar hotel dari saat ini sebanyak 800. Arsy Buana sebelumnya sudah bekerja sama dengan sejumlah hotel, seperti Al Fajr Al Badea dan Al Janadriyah di Mekah.