Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) buka suara terkait dugaan manipulasi laporan keuangan perseroan. Dugaan ini dilemparkan Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo.
Menteri yang akrab disapa Tiko tersebut menduga terdapat masalah dalam laporan keuangan BUMN Karya. Dia menyebut laporan keuangan Waskita Karya dan Wijaya Karya tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dilakukan selama bertahun-tahun dan Kementerian akan menginvestigasi lebih lanjut.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Erny Puspa Yunita, mengatakan perusahaan mendukung penuh langkah-langkah Kementerian BUMN selaku pemegang saham seri A untuk memperbaiki kondisi Waskita menjadi lebih baik.
"Dalam hal penerbitan laporan keuangan, sebagai perusahaan publik atau emiten, perseroan selalu mengacu kepada ketentuan perundangan yang berlaku dan telah mengikuti peraturan Badan Pengawas Pasar Modal serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (6/6).
Erny mengatakan sebelum melakukan penerbitan laporan keuangan, perseroan sudah melakukan beberapa tahapan seperti proses audit oleh akuntan publik yang terdaftar di OJK sebagai auditor independen untuk pemenuhan kewajiban sesuai ketentuan regulator.
Sebelumnya, Kementerian BUMN bakal meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memeriksa emiten konstruksi pelat merah tersebut bila terbukti melakukan manipulasi dalam penyajian laporan keuangannya.
"Beberapa BUMN Karya seperti Waskita dan WIKA memang pelaporan keuangannya juga tidak sesuai dengan kondisi riil. Artinya, dilaporkan seolah-olah untung bertahun-tahun padahal arus kas tidak pernah positif," kata Tiko, dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi IV, Gedung DPR, dikutip Selasa (6/6).
Tiko menyebut laporan keuangan WSKT butuh restatement atau pernyataan kembali mengenai kondisi kinerjanya.
"Sebenarnya ini apakah memang pelaporan keuangan selama ini riil atau jangan-jangan perlu restatement karena selama ini laporan keuangannya tidak riil," katanya.
Catatan Katadata.co.id, sepanjang tahun 2021 lalu, Waskita membukukan penurunan kerugian bersih sebesar 85% menjadi Rp 1,1 triliun dari kerugian bersih periode tahun 2020 yang sebesar Rp 7,36 triliun. Kemudian, pada 2022, kerugian bersih Waskita melonjak 73% menjadi Rp 1,89 triliun. Kenaikan tersebut disebabkan melonjaknya beban pokok pendapatan yang sebesar 34%.