Emiten perkebunan sawit yang merupakan salah satu koleksi Lo Kheng Hong, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk menyiapkan berbagai rencana besar di tahun ini. Misalnya peremajaan area sawit hingga pembangunan pabrik kompos di Kalimantan Barat.
Untuk memuluskan rencana tersebut, emiten dengan kode saham ANJT ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 40 juta atau sekitar Rp 595 miliar dengan kurs Rp 14.898.
Secara rinci, Direktur Keuangan Austindo Nusantara Jaya Nopri Pitoy menjelaskan sekitar US$ 10 juta akan dialokasikan untuk kegiatan peremajaan atau replanting area sawit yang tidak lagi produktif atau berusia tua.
Pada kuartal pertama 2023 total area yang telah diremajakan mencapai 340 hektare (ha) dari target 1.700 ha.
Nopri mengatakan, minyak sawit mentah atau CPO berkontribusi hingga US$ 50 juta pada pendapatan perseroan di kuartal pertama 2023. Sebagai informasi, pada Januari hingga Maret 2023 ANJT mengantongi pendapatan sebesar US$ 50,9 juta atau turun 32,7% dari periode yang sama tahun lalu.
“Walaupun saat ini harga CPO terkoreksi yang disebabkan oleh produksi yang akan memasuki puncaknya, kami mempercayai bahwa tren harga CPO dalam jangka panjang masih bullish,” ujar Nopri dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/6).
Adapun sisa capex akan dialokasikan untuk kebutuhan rutin pada operasional perkebunan ANJT yang berlokasi di lima wilayah. Yakni perkebunan Sumatera I, perkebunan Sumatera II, perkebunan Pulau Belitung, perkebunan Kalimantan Barat, dan perkebunan Papua Barat daya.
Selain itu capex juga akan digunakan untuk aktivitas strategis. “Kami juga memiliki capex strategis seperti untuk pembangunan pabrik kompos di Kalimantan Barat. Untuk mendukung aktivitas distribusi dan persiapan untuk mitigasi kebakaran lahan dengan pembangunan Waduk dan kanal di Kalimantan Barat yang merupakan wilayah rawan,” kata Nopri.
Sebagai informasi, Lo Kheng Hong masuk daftar 20 pemegang saham terbesar Austindo Nusantara Jaya. Bahkan investor kawakan yang sering disebut Warren Buffet asal Indonesia itu tak tanggung-tanggung merupakan pemegang saham ke-3 terbesarnya.
Dalam daftar 20 pemegang saham publik teratas Austindo per 31 Desember 2022, Lo Kheng Hong menggenggam 5,11 juta saham ANJT atau 0,15% dan menjadikannya pemegang saham publik ketiga terbesar dari ANJT.
Sementara di urutan pertama ada PT Prudential Life Assurance yang memiliki 82,09 juta saham ANJT atau 2,45%. Lalu Budi Yasa di urutan ke dua dengan kepemilikan 24,42 juta saham atau 0,73%.
Austindo Nusantara Jaya merupakan perusahaan induk yang terlibat, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaannya, dalam produksi dan penjualan minyak sawit mentah, inti sawit dan hasil pangan berkelanjutan lainnya serta energi terbarukan.