Prajogo Pangestu Perbesar Kepemilikan Sahamnya di Barito Pacific

Arief Kamaludin|KATADATA
Pengusaha nasional dan pemilik Barito Pacific, Prajogo Pangestu.
Penulis: Zahwa Madjid
16/6/2023, 18.31 WIB

Konglomerat Prajogo Pangestu, kembali memborong saham perusahaan miliknya PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Prajogo tercatat melakukan pembelian saham BRPT dalam rentang Maret sampai dengan Juni 2023. 

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 5 Maret 2023 lalu Prajogo memborong lima juta saham dengan harga Rp 820 per saham. Melalui pembelian ini Prajogo merogoh kocek hingga Rp 4,1 miliar.

Kemudian, ia kembali membeli saham BRPT pada 24 Mei lalu sebanyak 2,94 juta saham BRPT dengan harga Rp797,5 per lembar saham. Dengan demikian dan, yang dikeluarkan Prajogo sebesar Rp 2,3 miliar.

Pada transaksi terakhir, 8 Juni 2023 Prajogo membeli 800 ribu saham BRPT. Namun tidak ada informasi lebih lanjut mengenai harga per lembar saham dari transaksi tersebut.

Aksi borong saham tersebut membuat porsi kepemilikan Prajogo Pangestu hingga akhir Mei 2023 bertambah menjadi 71,16%. 

Hingga akhir perdagangan Jumat ini (16/6), harga saham BRPT tercatat naik 2,67% atau 20 poin menjadi Rp 770 per saham. Volume perdagangan mencapai 77,9 juga dengan nilai transaksi Rp 59,7 miliar dan frekuensi sebanyak 5,29 ribu kali. Sedangkan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 72,1 triliun.

Melansir Forbes, kekayaan Prajogo menembus US$ 5,5 miliar atau setara Rp 82,39 triliun dengan kurs Rp 14.980. Nilai kekayaan ini bertambah US$ 18 juta atau 32% per Januari 2023. Namun pada 2021, nilai kekayaannya sempat menembus US$ 6,5 miliar.

Adapun, kinerja keuangan Barito Pacific sampai dengan 31 Desember 2022 membukukan penurunan laba bersih sebesar 98% menjadi US$ 1,75 juta bila dibanding periode sama tahun 2021 senilai US$ 109,1 juta.

Penurunan laba terjadi seiring tergerusnya pendapatan BRPT sebesar 6,15% menjadi US$ 2,96 miliar di sepanjang tahun 2022. Ini karena, perusahaan mencatatkan kenaikan dari sisi beban pokok penjualan sebesar 6,1% menjadi US$ 2,52 miliar. Pada tahun 2021, beban pokoknya tercatat sebesar US$ 2,37 miliar.

Reporter: Zahwa Madjid