Perusahaan patungan atau joint venture GoTo Gojek Tokopedia dan TBS Energi Utama, Electrum memulai pembangunan pabrik motor listrik di Zona E Kawasan Greenland International Industrial Center atau GIIC, Cikarang, Jawa Barat hari ini (23/6). Investasi yang disiapkan untuk Electrum US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.
“Semua (investasi) Electrum US$ 1 miliar kurang lebih untuk empat sampai lima tahun kedepan,” ujar Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir kepada media dalam acara Groundbreaking Pabrik Electrum di Cikarang, Jumat (23/6).
“Kami mengembangkan kerajaan motor listrik karya anak bangsa yang akan segera dirakit di pabrik ini. Kami berkolaborasi dengan perusahaan supply chain yang bisa menciptakan perkembangan ekosistem dan menciptakan kesinambungan bisnis di Indonesia,” katanya.
Pembangunan pabrik tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2024 dan memulai produksi pada tahun yang sama.
Pabrik tersebut akan dibangun di atas lahan tiga hektare dengan pengembangan awal satu assembly line dengan kapasitas 250 ribu motor listrik per tahun.
Sementara itu, lahan pabrik cukup untuk empat assembly line. Dengan begitu, kapasitas pabrik dapat mencapai satu juta unit motor listrik.
Pandu menjelaskan pembangunan pabrik berwawasan lingkungan dengan konsep green factory itu akan dilengkapi dengan energy management system, waste management system dan water treatment.
Pabrik tersebut juga akan dilengkapi dengan laboratorium pengujian kualitas, pusat penelitian dan pengembangan, dan trek pengujian.
Pembangunan pabrik itu merupakan bagian dari penerapan komitmen perusahaan untuk mendukung target pemerintah dalam menyediakan ekosistem motor listrik, mulai dari infrastruktur baterai hingga teknologi peningkatan penggunaan.
Electrum akan berfokus pada pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN dan menggandeng industri dalam negeri seperti baterai dan suku cadang yang dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang berkesinambungan di Indonesia.
Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja menargetkan TKDN minimum 40% tahun depan atau ketika pabrik selesai dibangun.