Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 14 Triliun per Juni, Tumbuh 20%

ANTARA FOTO/ Reno Esnir/hp.
Suasana pengerjaan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di ruas Jalan Rasuna Said, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menyatakan akan memprioritaskan pengerjaan proyek infrastruktur berlabel proyek strategis nasional (PSN) dan proyek LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Juli 2022.
Penulis: Lona Olavia
17/7/2023, 09.18 WIB

Hingga Juni 2023, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 14 triliun. Jumlah itu tumbuh sebesar 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,7 triliun.

Dalam keterangan resmi dikutip Senin (17/7) kontribusi per lini bisnis perolehan kontrak baru hingga Juni 2023 didominasi oleh lini engineering & construction sebesar 92%, Properti sebesar 3%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Sedangkan berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek Jalan dan jembatan sebesar 58%, sumber daya air 12%, gedung 11%, perkeretaapian 11%, precast 3%, properti 3% serta proyek infrastruktur lainnya.

Berdasarkan sumber pendanaan, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 28%, BUMN dan BUMD sebesar 15%, swasta dan lainnya sebesar 57%.

Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI hingga Juni 2023 antara lain proyek perkeretaapian North-South Commuter Railway CP S-01 di Filipina, Bendungan Cibeet di Jawa Barat, dan Jalan Tol Akses Patimban.

“Raihan kontrak baru tersebut, masih sesuai rencana terhadap target 2023 sebesar Rp 27 triliun atau tumbuh kurang lebih 10% sampai 15% dibanding capaian tahun 2022,” tuis manajemen.