Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 389,27 miliar hingga semester pertama 2023.

Raihan ini berkebalikan dengan capaian di semester pertama 2022 yang meraup keuntungan Rp 8,59 triliun. Musabab anjloknya laba lantaran di enam bulan pertama tahun ini, Bukalapak mencatat kerugian dari dari nilai investasi yang belum maupun telah terealisasi senilai Rp 120,82 miliar dari tahun sebelumnya untung Rp 9,79 triliun.

Kala itu, perusahaan menangguk untung dari investasinya di saham emiten bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) secara marked to market. BUKA tercatat sebagai pemegang saham Allo Bank dengan kepemilikan mencapai 11,49% yang setara setara 2,49 miliar saham hingga 30 Juni 2023.

Namun, nilai ini berkebalikan pada Juni 2023, Bukalapak membukukan rugi bersih per saham dasar Rp 3,78 dibanding tahun sebelumnya laba Rp 83,38 setiap sahamnya.

Sedangkan, pendapatan bersih BUKA tercatat tumbuh 28,9% menjadi Rp 2,18 triliun ketimbang tahun lalu Rp 1,69 triliun. Rinciannya, pendapatan itu dikontribusi dari bisnis marketplace yang naik dari sebelumnya Rp 648,23 miliar menjadi Rp 1,13 triliun di semester pertama 2023.

Pendapatan online to offline juga tumbuh menjadi Rp 1,03 triliun dari sebelumnya Rp 969,35 miliar. Sedangkan, pendapatan dari bisnis pengadaan turun menjadi Rp 10,17 miliar dari tahun sebelumnya Rp 73,57 miliar.

Sejalan dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan Bukalapak juga naik 40% menjadi Rp 1,63 triliun dari periode semester pertama 2023 senilai Rp 1,16 triliun.

Meski perusahaan menurunkan pos beban umum dan administrasi dari Rp 1,32 triliun menjadi Rp 682,25 miliar, namun kerugian tetap tidak terbendung. Perusahaan mencatat rugi usaha Rp 701,21 miliar pada paruh pertama tahun ini dari untungRp 8,60 triliun pada tahun lalu.

Total aset perusahaan hingga 30 Juni 2023 tercatat ajeg di kisaran Rp 27,10 triliun dari akhir Desember lalu Rp 27,40 triliun.

Ekuitas perusahaan sedikit turun dari Rp 26,49 triliun di akhir Desember 2022 menjadi Rp 26,27 triliun. Sedangkan, liabilitas BUKA juga terpangkas menjadi Rp 825,20 miliar dari Rp 907,92 miliar akhir tahun lalu.

Senin ini (31/7), harga saham Bukalapak diperdagangkan pada rentang Rp 222 hingga Rp 228 setiap saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 23,09 triliun. Sejak awal tahun, saham BUKA terkoreksi 14,50%.