Jumlah kepemilikan saham di dua emiten portofolio Lo Kheng Hong, yakni PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) dan PT ABM Investama Tbk (ABMM) mengalami perubahan. Perubahan itu nampak dari laporan bulanan registrasi pemegang saham per 31 Juli 2023 dalam keterbukaan informasi BEI Rabu (9/8).
Di ANJT jumlah pemegang saham per akhir Juli meningkat 1.457 menjadi 7.116 pemegang saham. Bulan sebelumnya, jumlahnya hanya 5.659 pemegang saham. Sedangkan di ABMM justru mengalami penurunan sebanyak 526 pemegang saham dari 7.697 menjadi 7.171.
ANJT emiten holding yang bergerak di bidang usaha kelapa sawit itu dalam satu bulan terakhir harga sahamnya turun 3,55% ke posisi Rp 815 per lembar. Sedangkan saham ABMM dalam satu bulan terakhir harga sahamnya naik 12,80% ke posisi Rp 3.790 per lembar.
Sementara secara kinerja ABM Investama menorehkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 188,52 juta pada semester pertama 2023. Laba perusahaan induk terintegrasi tersebut naik 97,4% dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya US$ 95,48 juta.
Seiring dengan naiknya laba, pendapatan perseroan juga naik 17% menjadi US$ 763,18 juta pada semester pertama 2023 dibandingkan pendapatan sebelumnya US$ 652,20 juta.
Teranyar Lo Kheng Hong menambah kepemilikan sahamnya di ABMM sebanyak 4,94 juta saham. Alhasil per 30 Juni 2023, investor kawakan ini menggenggam saham ABMM sebanyak 119,15 juta saham atau setara dengan 4,32%. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya 114,21 juta saham atau setara 4,14%.
Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham ABMM adalah Rachmat Mulyana Hamami, Rachmat Sobari Hamami, Mivida Hamami, dan Ana Solana Hamami.
Sedangkan Austindo Nusantara Jaya membukukan rugi Rp 75,26 miliar dari sebelumnya yang untung Rp 278,10 miliar. Penurunan laba hingga 125,9% itu karena pendapatan emiten holding yang bergerak di bidang usaha kelapa sawit ini turun 20,4% dari Rp 2,08 triliun menjadi Rp 1,73 triliun.
Pendapatan menurun terutama disebabkan oleh harga jual rata-rata minyak sawit mentah yang menyentuh titik terendah sejak November 2020. Hal tersebut sebagai dampak dari jumlah produksi sawit yang lebih tinggi dan penurunan harga minyak nabati lain.
Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham ANJT adalah George Santosa Tahija dan Sjakon George Tahija.
Sebagai informasi selain saham ANJT dan ABMM, Lo Kheng Hong tercatat memiliki portofolio saham lainnya. Sebagai contoh, PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).