Emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatatkan laba periode berjalan Rp 131,92 miliar pada semester pertama 2023. Perolehan ini berkebalikan dari kerugian Rp 113,77 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya terutama disebabkan oleh divestasi properti.
Melansir laporan keuangan, perusahaan mengantongi pendapatan Rp 2,51 triliun pada paruh tahun 2023. Perolehan pendapatan tersebut naik 17,47 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,14 triliun.
Raihan pendapatan disokong oleh pendapatan eceran Rp 2,68 triliun pada semester dua 2023. Raihan eceran meningkat 17,96% dari Rp 2,27 triliun pada tahun lalu. Lalu pendapatan konsinyasi Rp 305,87 miliar dan rumah makan Rp 133,11 miliar.
Adapun, potongan rabat dari pendapatan Rp 428,49 miliar dan biaya konsinyasi Rp 175,75 miliar. Selanjutnya, Hero Supermarket mencatatkan beban pokok pendapatan Rp 1,49 triliun. Beban pokok pendapatan HERO membengkak 17,11% dari sebelum Rp 1,28 triliun.
Beban pokok perseroan terbanyak berasal dari persedian untuk dijual Rp 1,25 triliun dan pembelian Rp 1,58 triliun. Hero Supermarket memiliki beban usaha Rp 968,1 miliar dari sebelum Rp 818,88 miliar.
Presiden Direktur HERO Patrick Lindvall mengakui, pada semester pertama ini terjadi penurunan permintaan terhadap kebutuhan pokok pelanggan yang berimbas kepada kinerja penjualan dan profitabilitas.
"Hero Supermarket terus berinovasi dengan pengembangan format dan inisiatif pengoptimalan rangkaian produk serta penerapan pengendalian biaya yang ketat untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasionalnya," kata Patrick, dalam keterangan resminya, Jumat (1/9).
Patrick juga menambahkan, terdapat tiga properti yang didivestasi pada semester pertama tahun ini untuk lebih meningkatkan posisi keuangan perseroan. Perusahaan, kata dia juga terus aktif mendiskusikan divestasi sisa properti yang tidak digunakan dengan pihak ketiga.
Hingga semester pertama 2023, Hero Supermarket mencatatkan total aset senilai Rp 6,66 triliun. Nilai ini turun 3,48% dibandingkan periode yang sama dari posisi akhir tahun 2022 senilai Rp 6,91 triliun.
Jumlah ekuitas perseroan Rp 1,06 triliun, naik 13,8% dari akhir tahun 2022 senilai Rp 938,13 miliar. Sementara liabilitas perseroan Rp 5,6 triliun, turun 6,2% dari Desember tahun lalu Rp 5,97 triliun.
Berdasarkan data perdagangan hari ini, harga saham HERO anjlok 1,15% ke level Rp 1.290 dari level harga penutupan Kamis (31/8), yakni Rp 1.305. Dari awal perdagangan sahamnya sudah berada di zona merah dengan Rp 1.250 per saham sebagai level paling rendah.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 16,5 ribu dengan nilai transaksi Rp 21,05 juta. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 42 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 5,4 triliun.