Anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) dapat pembiayaan sindikasi syariah pertama dalam sejarah perusahaan. Nilainya mencapai US$ 60 juta atau setara Rp 920 miliar.
Dalam fasilitas pembiayaan ini, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BBMI) berpartisipasi senilai US$ 50 juta sekaligus berperan sebagai Mandated Lead Arranger (MLA), agen fasilitas, dan agen jaminan. Pembiayaan ini akan berlangsung selama lima tahun hingga 2028.
Sebagai perusahaan kontraktor pertambangan batu bara, Direktur BUMA Nanang Rizal Achyar mengatakan, pendanaan ini akan digunakan untuk mendukung aksi korporasi dan menunjang kegiatan operasional BUMA.
SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat Irvan Y Noor mengatakan, partisipasi ini bisa memperkuat portofolio Bank Muamalat di segmen pembiayaan korporasi, sekaligus mendukung perusahaan sektor energi.
“Di samping itu, kami optimistis kontribusi ini dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Bank Muamalat yang saat ini sedang dalam proses listing di Bursa Efek Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi Rabu (13/9).
Sebagai informasi, BUMA sebagai bagian dari Delta Dunia Group merupakan salah satu kontraktor pertambangan batu bara di Indonesia yang menjalankan strategi diversifikasi.
Diversifikasi tersebut antara lain melalui aktivitas pertambangan metallurgical coal, terutama melalui ekspansi ke Australia dengan mengakuisisi BUMA Australia pada Desember 2021.
Pada kuartal satu 2023, bisnis metallurgical coal dan infrastruktur Delta Dunia Group menyumbang 15% pendapatan grup. Didukung keberhasilan operasional di Indonesia dan Australia, strategi diversifikasi dan kinerja operasional perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan sebesar US$ 409 juta atau setara Rp 6,13 triliun atau meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya.