PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjalin kemitraan dengan entitas Bank Dunia, yaitu International Finance Corporation (IFC), untuk meningkatkan inklusi keuangan dan keberlanjutan di seluruh Indonesia.
Perjanjian itu mencakup investasi hingga US$ 150 juta atau setara Rp 2,3 triliun. Investasi sebagai bentuk komitmen bersama untuk memastikan lebih banyak orang dapat memperoleh manfaat dari program ekonomi digital dan mengatasi perubahan iklim.
Investasi strategis IFC di GOTO merupakan bagian dari visi perusahaan untuk meningkatkan akses terhadap peluang-peluang baru di seluruh Indonesia. Visi ini bersamaan dengan posisi GoTo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
CEO Grup GOTO Patrick Walujo mengatakan kedua perusahaan ingin memberi dampak positif bagi masyarakat dan bumi. Dia juga menyebut jika kemitraan ini akan memberikan dukungan tambahan bagi bisnis GOTO.
"Ini seiring upaya kami untuk meningkatkan kehidupan pelanggan kami, termasuk konsumen, mitra pengemudi, dan merchants, sehingga memungkinkan mereka mencapai tujuan dan impian finansial mereka," kata Patrick, Selasa (10/3).
Menurutnya, kemitraan juga mencakup dukungan non-finansial untuk membantu perusahaan melakukan transisi armada mitra pengemudi dan mitra pengiriman ke kendaraan listrik. Serta meningkatkan efisiensi operasional, dan mengintegrasikan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan untuk mencapai netralitas karbon.
Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste Euan Marshall mengatakan investasi ini memberi kontribusi penting untuk memperkuat tujuan IFC di Indonesia. "Investasi ini juga untuk memperkuat teknologi dan digitalisasi dalam kehidupan di Indonesia," katanya.
Sebagai informasi, investasi mencakup US$ 125 juta dari IFC dan US$ 25 juta dari perusahaan investasi swasta Franke & Company. Hasil tersebut akan diterima melalui penerbitan saham baru melalui peningkatan modal skema private placement, dan surat utang swasta terstruktur kepada Bhinneka Holdings Limited. Di mana secara bersamaan akan menerbitkan obligasi terkait ekuitas kepada IFC dan Franke & Company, sebesar US$ 150 juta.
Obligasi yang bisa dikonversi menjadi ekuitas itu diterbitkan oleh Bhinneka Holdings Limited. Obligasi itu dapat ditukarkan menjadi saham Seri A GOTO yang dimiliki oleh Bhinneka Holdings Limited dengan harga tukar Rp 135, yang merupakan premi sebesar 50% dari obligasi tersebut.
Obligasi terkait ekuitas ini memiliki kupon sebesar 5% per tahun, dibayarkan setiap semester, dan akan jatuh tempo pada Oktober 2028.
Dana yang diterima perseroan dari penambahan modal skema private placement yang disetujui oleh pemegang saham pada RUPST Juni 2023, akan digunakan sebagai modal kerja GOTO dan anak perusahaan.