Laba BFI Finance Turun 10,19% di Q3, Pembiayaan Capai Rp 20,5 Triliun

Dokumentasi BFI Finance
PT BFI Multifinance Tbk (BFIN)
26/10/2023, 12.00 WIB

Emiten leasing Jerry Ng dan Garibaldi Thohir PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan laba bersih Rp 1,17 triliun hingga September 2023. Perolehan laba tersebut tercatat turun 10,19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,3 triliun.

Sementara pendapatan BFI Finance tercatat Rp 4,47 triliun, naik 24,06% hingga kuartal ketiga 2023 dibandingkan periode September tahun lalu yaitu Rp 3,6 triliun.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan nilai pembiayaan baru dilaporkan mencapai Rp 14,5 triliun atau meningkat 5,3% dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 (year on year/yoy).

Sudjono mengatakan mayoritas nilai pembiayaan baru sebesar 58,3% berasal dari pembiayaan berjaminan atau refinancing kendaraan roda empat yang memang merupakan core bisnis BFI Finance.

Pertumbuhan nilai tersebut berkontribusi terhadap peningkatan nilai total pembiayaan bersih dari Rp 17,5 triliun menjadi Rp 20,5 triliun atau naik 16,9% yoy. Sementara itu, nilai aset BFIN juga meningkat 20,8% dari sebelumnya Rp 20 triliun menjadi Rp 24,2 triliun. 

Dari sisi rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) BFIN berada di bawah rata-rata industri sebagaimana tren sebelumnya. NPF bruto perusahaan per September 2023 tercatat 2,02% sementara NPF neto berada di level 0,36%.

"Dengan adanya disrupsi operasional pada akhir semester pertama kemarin, kami mengetatkan penyaluran pembiayaan baru serta berbenah di segala lini, contohnya menjaga kualitas pembiayaan untuk mencapai level optimal serta peningkatan infrastruktur keamanan digital,” kata Sudjono, dalam keterangan resmi, Kamis (26/10).

Lalu net gearing ratio BFI Finance tercatat sebesar 1,2 kali. Angka ini dibawah batas maksimum yang ditetapkan regulator untuk perusahaan pembiayaan, yakni sebesar 10 kali. Persentase Return on Asset (RoA) atau tingkat pengendalian aset. Serta Return on Equity (RoE) terpantau masing-masing berada di level 8,0% dan 17,1%.

Portofolio produk masih didominasi oleh pembiayaan dengan agunan kendaraan bermotor (roda empat dan roda dua) sebesar 65,1%. Lalu disusul oleh pembiayaan dengan jaminan alat berat dan mesin sebesar 14,3%.

Kemudian jaminan sertifikat rumah/ruko (property-backed financing) sebesar 4,2%, pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru dengan komposisi pembiayaannya sebanyak 12,8%. Serta pembiayaan berbasis akad syariah dan lainnya yang menempati porsi 3,6%.

BFI Finance juga telah mengucurkan pembiayaan modal usaha untuk konsumen senilai Rp 8,8 triliun, setara dengan 60,9% dari keseluruhan total pembiayaan baru selama Januari hingga September.

"Sisanya adalah untuk pembiayaan multiguna sebesar 21,3%, pembiayaan investasi bagi konsumen pelaku usaha sebanyak 15,8%, dan pembiayaan syariah 2,0%," tuturnya.

Sudjono mengatakan perusahaan terus menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun. Antaranya tetap fokus pada valuasi yang tepat, penyediaan solusi pembiayaan bersifat konsumer sentris, sesuai kebutuhan masing-masing segmen pasar lewat dukungan teknologi informasi, serta proses kredit yang benar.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail