Emiten pengelola jalan tol BUMN, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), melalui anak usahanya, PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi memperoleh fasilitas kredit sindikasi dari 6 perbankan senilai Rp 7,39 triliun dengan tenor 15 tahun terkait pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi.
Kredit itu disalurkan oleh BNI, BCA dan Bank Mandiri yang bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arrangers & Bookrunners (JMLAB) dan anggota sindikasi Bank Jatim, BPD Bali, BPD Papua serta PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) terkait pembangunan Tahap I Segmen Gending-Besuki sepanjang 49,68 Km. Jalan tol tersebut terdiri dari Paket 1 Gending sampai dengan Kraksaan (12,88 km), Paket 2 Kraksaan sampai Paiton (11,20 km) dan Paket 3 Paiton sampai Besuki (25,60 km).
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, menyatakan penandatangan kredit sindikasi diharapkan dapat mendukung proses pembebasan lahan dan tahapan konstruksi yang tengah dikerjakan sesuai dengan target. "Sehingga masyarakat dapat segera menikmati manfaat jalan tol Probolinggo-Banyuwangi,” ujar Hedy, dalam keterangan tertulis, Selasa (21/11).
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga, M. Agus Setiawan, mewakili pemegang saham PJB menjelaskan perusahaan berkesempatan kembali bekerja sama dengan para kreditur sindikasi yang mayoritas sebelumnya juga turut mendukung pembangunan Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo.
“Jasa Marga bersama-sama dengan PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Waskita Toll Road selaku para pemegang saham PT JPB berharap dan mendukung penuh untuk kelancaran dan penyelesaian proyek ini," kata Agus.
Hal ini, lanjut Agus, mencakup dari sisi pembebasan lahan agar dapat dikawal dengan baik sampai akhir serta agar kegiatan konstruksi dapat selesai secara tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya sesuai dengan rencana serta senantiasa menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).
Sementara itu, Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto mengungkapkan, seiring dukungan para kreditur, diharapkan pembangunan jalan tol yang tengah berjalan dapat diselesaikan sesuai target. Adi menambahkan, progres konstruksi telah dimulai sejak Februari 2023.
"Hingga awal November 2023, progres proyek jalan tol untuk Tahap I Segmen Gending-Besuki mencapai 31% untuk paket 1, 15% untuk paket 2, dan 6% untuk paket 3," kata dia.
Adi menambahkan, ketika Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen Gending-Besuki ini telah beroperasi, jalan tol ini akan terkoneksi dengan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo yang dikelola oleh PT Waskita Toll Road yang telah beroperasi terlebih dulu.
Jumlah Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo mencapai 13.000 kendaraan per harinya. Ia optimis jika telah terkoneksi nantinya, lalu lintas ini juga berpotensi akan melintas di Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen Gending-Besuki.
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen Gending-Besuki nantinya akan memiliki tiga Gerbang Tol (GT), yaitu GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Besuki. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi atas 7 Seksi yaitu Seksi 1 Probolinggo-Kraksaan (12,88 Km), Seksi 2 Kraksaan-Paiton (11,2 Km), Seksi 3 Paiton-Besuki (25,6 Km), Seksi 4 Besuki-Situbondo (42,3 Km), Seksi 5 Situbondo-Asembagus (16,76 Km), Seksi 6 Asembagus-Bajulmati (37,45 Km) dan Seksi 7 Bajulmati-Ketapang (29,21 Km).
Jalan tol ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dikelola oleh PT JPB selaku BUJT yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Jasa Marga sebesar 94,93%, PT Brantas Abipraya (Persero) sebesar 5,00% dan PT Waskita Toll Road sebesar 0,07%.