Semen Indonesia Ungkap Kemajuan Terbaru untuk Pasok Listrik Hijau

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI), volume penjualan semen sampai Agustus 2019 ini tercatat sebanyak 42,03 juta ton atau turun 2,26% dibandingkan periode sama tahun lalu 43 juta ton.
28/11/2023, 13.57 WIB

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengungkapkan perkembangan kerja sama pembangkit tenaga listrik tenaga surya antara PLN dengan Semen Indonesia Group (SIG).

Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal menyebut, saat ini tengah melakukan studi untuk menentukan teknologi dan metode yang tepat. Selain itu, ia mengatakan telah menjalin kemitraan dengan PLN untuk menyusun rencana pembangunan panel surya di seluruh lokasi pabrik SIG. 

“Tahun depan diharapkan sudah bisa kita mulai 1-2 proyek dan secara bertahap kita akan coba untuk bisa dibangun,” ucap Donny dalam Konferensi Pers Public Expose Live 2023, Selasa (28/11).

Targetnya adalah dapat menyumbangkan 25% dari kebutuhan listrik Semen Indonesia kedepannya. Langkah ini sejalan dengan kebijakan PLN. Donny berharap tidak akan menemui kendala yang signifikan dalam implementasinya di lapangan.

Baru-baru ini, Semen Indonesia berkolaborasi menggandeng PLN demi meningkatkan penggunaan listrik hijau berbasis energi baru terbarukan (EBT) di area operasinya. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) di Kantor Pusat PLN Jakarta, Senin (18/9). 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama tersebut sebagai komitmen PLN untuk menurunkan emisi karbon dan pengembangan EBT dalam skala besar. Kolaborasi itu berpadu dalam menciptakan ketersediaan energi ramah lingkungan bagi industri di Indonesia.

"Saya mengapresiasi upaya Donny Arsal dan tim SIG. Ini hanyalah langkah awal. Semoga sesudah tanda tangan MoU ini segera bisa kita mulai, dalam waktu satu atau dua bulan ini," ujarnya melalui siaran pers, Selasa (19/9). 

Dia menuturkan, melalui MoU tersebut PLN siap memfasilitasi SIG dan menghadirkan industri hijau melalui sumber EBT dalam operasinya. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan listrik di pabrik SIG dengan konsep keberlanjutan. 

Donny juga mengapresiasi terlaksananya MoU di antara kedua BUMN untuk menghadirkan energi bersih demi memenuhi kebutuhan SIG sebagai penyedia solusi bahan bangunan berkelanjutan yang terbesar di Indonesia.

Donny berharap, adanya kerja sama antara SIG dan PLN dapat meningkatkan porsi penggunaan EBT. Serta mendukung tercapainya target perusahaan dalam menurunkan intensitas emisi CO2 Scope 2 sebesar 24% pada 2030, dari baseline 2019 seperti tertuang dalam Sustainability Roadmap SIG.  

Menurut dia, PLN memiliki sumber daya yang kuat dalam investasi dan pengoperasian pembangkit listrik berbasis EBT. Di sisi lain, SIG merupakan pengguna listrik berskala besar, dengan tingkat penggunaan energi listrik sekitar 2,9 terawatt hour (TWh) per tahun atau senilai Rp 2,9 triliun per tahun untuk proses produksi semen.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila