Pertamina Geothermal - Chevron Bentuk JV, Begini Pandangan Analis

Pertamina Geothermal
Pertamina Geothermal
11/12/2023, 10.31 WIB

Emiten yang bergerak di bidang panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)  membentuk joint venture (JV) bersama Chevron New Energies Holdings Indonesia Ltd. Kerja sama bisnis tersebut demi mengembangkan Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) di Way Ratai, Lampung.

Sebagai wujud nyata, kedua pihak membentuk Joint Venture Company (JVC) yang dilanjutkan dengan pengurusan Izin Panas Bumi (IPB) serta perizinan lainnya. Hal itu disampaikan pada acara penandatanganan akta pendirian PT Cahaya Anagata Energy yang dilaksanakan di Graha Pertamina, Jakarta, Rabu (6/12/) lalu.

Adapun alasan pemilihan wilayah tersebut, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy, Julfi Hadi mengatakan bahwa WKP Way Ratai sangat strategis dan salah satu yang terbaik di Indonesia.Tak hanya itu, posisi Way Ratai juga memiliki peran penting sebagai Hub di Sumatera sehingga bisa menambah nilai dari panas bumi dengan mengembangkan secondary product khususnya green hydrogen. 

“Kami optimis kerja sama ini menjadi langkah maju yang positif," kata Jufli dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (11/12). 

Perusahaan patungan yang diberi nama PT Cahaya Anagata Energy dalam bahasa sansekerta, lanjut Jufli, Anagata artinya masa depan. Dengan demikian, hal ini mencerminkan komitmen berkelanjutan kedua belah pihak dalam mengembangkan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) sebagai energi masa depan.

 "Semua ini berfokus dan sejalan dengan agenda pemerintah untuk mencapai net zero emission 2060," tambah Jufli. 

Di sisi lain, Sucor Sekuritas memprediksi performa bisnis PGEO akan bersinar. Sebab PGEO dinilai sebagai emiten dan pemain utama pada sektor EBT dengan pertumbuhan yang stabil. 

Equity Research Analyst Sucor Sekuritas, Andreas Tarigan juga menyebut bahwa bisnis panas bumi PGEO secara menyeluruh masih banyak potensi yang belum dimaksimalkan. 

“Dengan kapasitas internal mencapai 672 MW, PGEO menjadi pemain yang sangat berpotensi di sektor energi hijau yang sedang berkembang saat ini," kata Andreas dalam analisisnya, Jumat (8/12).

Andreas mengatakan energi panas bumi merupakan EBT paling layak untuk Indonesia dalam mencapai net zero emission. Selain itu, secara jangka panjang, PGEO akan diuntungkan karena memiliki salah satu pangsa pasar terbesar dan kapasitas pemanfaatan terbesar kedua. Bahkan, PGEO masih memiliki sebagian konsesi-konsesi energi panas bumi lain yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

“Secara fundamental kami lihat PGEO ini balance sheet-nya juga kuat. Kami lihat juga earnings-nya itu stabil dan kuat. Mereka bisa menghasilkan yang namanya EBITDA margin itu 80%, angka tersebut bisa dibilang tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan lain,” ujar Andreas.

Tak hanya itu, Sucor Sekuritas memberikan penilaian positif terhadap pertumbuhan stabil dan marjin keuntungan tinggi dari PGEO. Berdasarkan riset tersebut, diperkirakan PGEO akan tumbuh rata-rata tahunan sebanyak 14% dalam kapasitas yang terpasang selama lima tahun ke depan. PGEO akan meningkatkan total kapasitas hingga mencapai 1272 MW pada 2027 mendatang atau naik 89% dari jumlah saat ini.

Peningkatan kapasitas ini diharapkan akan memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan sebanyak 11 miliar kWh/tahun, yang akan mewakili 9% dari pangsa pasar global.

Sucor Sekuritas juga memperkirakan pendapatan atau top line perusahaan mencapai US$ 806 juta pada 2027, meningkat 109% dari US$ 386 juta pada 2022. Dengan didukung pertumbuhan pendapatan dan ekspansi marjin, laba bersih perseroan diperkirakan akan mencapai US$ 205 juta pada 2027.

Lebih jauh, Sucor Sekuritas juga memperkirakan bahwa PGEO akan meraih keuntungan dari penyesuaian tarif setiap tahunnya. Adapun penyesuaian tarif uap direncanakan sebesar 2% per tahun, sementara tarif listrik akan disesuaikan dengan pergerakan PPI AS dan CPI AS sebagai acuan.

“Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan mengalami kenaikan tarif sebesar 4-5% per tahun. Selain itu, sudah ada perjanjian take-or-pay yang mengharuskan pembeli untuk membeli jumlah minimum produksi. 

Berdasarkan landasan tersebut, Sucor Sekuritas percaya bahwa PGEO memiliki strategi ekspansi yang sangat solid dan pertumbuhan yang konsisten. Sucor Sekuritas juga merekomendasikan untuk membeli saham PGEO dengan target harga (TP) sekitar Rp 1.650 per lembar saham, berdasarkan metode discounted cash flow (DCF).

Reporter: Nur Hana Putri Nabila