PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berencana melakukan pembalian kembali atau buyback saham. Aksi korporasi itu dilakukan guna memoles harga saham.
Direktur Keuangan SIDO Leonard mengatakan, perseroan akan melakukan buyback saham. Namun hal ini akan dibicarakan lebih dalam dengan manajemen perseroan. Langkah ini seiring dengan penurunan harga saham SIDO yang cenderung turun sejak tiga tahun terakhir.
Pada penutupan perdagangan Kamis (28/12) saham SIDO terpantau naik 0,95% ke Rp 530 per lembar. Sedangkan dalam setahun terakhir minus 29,80% dan tiga tahun terakhir sudah minus 34,49%.
Padahal kata Leonard, marjin bersih SIDO saat ini 25℅ tertinggi di antara consumer goods di Indonesia.
Di sisi lain, SIDO juga memberikan sinyal untuk menyebar dividen dengan rasio pembayaran atau payout ratio di kisaran 85% sampai 90%. Langkah itu seiring keyakinan perseroan terhadap pemulihan terhadap bisnisnya di 2024. Hal ini diperkuat dengan peningkatan penjualan pada Oktober dan November 2023.
Secara umum, SIDO melihat peluang perbaikan kinerja pada kuartal empat ini. Hal tersebut didorong oleh cuaca yang lebih bersahabat atau mulai meredanya kemarau dan pendistribusian bantuan sosial pemerintah.
Sementara secara teknikal, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pada perdagangan sesi 2 ini, pergerakan SIDO menguat. Selama tidak menembus area support, maka SIDO masih berpeluang menguat menguji resistance di 545.
“Hal ini diperkirakan didukung oleh pergerakan Stochastic yang mulai menyempit dan berpeluang terjadinya goldencross di area netral, meskipun MACD masih sideways di area positif,” katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (28/12).
Sedangkan pemilik Galeri Saham Rio Rizaldi mengatakan, SIDO saat ini sedang konsolidasi sehat menguji resisten di 565. Terlihat support yang membentuk higher low yang diartikan pembali SIDO mendominasi. Bottom reversal dengan tren optimizer akan mampu membawa SIDO ke level Rp 635 per saham.
Pendiri JSPortfolio, Joeliardi Sunendar mengatakan SIDO bisa memberikan dividend yield tinggi sekitar 6,65%. Selain itu gross margin herbal yang sangat tinggi 67℅ bisa menjadikan saham tersebut cukup menarik.
Di sisi lain, jumlah pemegang saham SIDO mengalami kenaikan 2.356 menjadi 189.305 per 30 November 2022, dari sebelumnya 186.949 pemegang saham per 31 Oktober 2023.
Dalam laporan bulanan registrasi pemegang saham perseroan dari keterbukaan informasi BEI, tercatat PT Hotel Candi Baru memegang 60,46% saham SIDO, Concordant Investments 17,14% dan masyarakat non warkat 22,39%.
Adapun penerima manfaat akhir dari Sido Muncul adalah Irwan Hidayat, Jonatha Sofjan Hidayat, Johan Hidayat, David Hidayat, dan Sandra Linata Hidajat.